Boyolali (ANTARA News) - Sejumlah pendaki mengalihkan pendakian ke Gunung Merbabu melalui Pos Desa Tarubatang, Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pengalihan tujuan itu karena  jalur pendakian Merapi ditutup akibat peningkatan status menjadi gunung ini menjadi "waspada".

Sejumlah pendaki asal Wonosobo, di Selo, Boyolali, Sabtu, mengaku, rombongannya tidak diizinkan melakukan pendakian ke Gunung Merapi karena statusnya masih waspada sehingga mereka mengalihkan ke Merbabu.

Faizal (24) pendaki asal Desa/Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, mengatakan pihaknya bersama rombongannya enam orang akan melakukan pendakian ke puncak Merapi.

Namun, setelah meminta konfirmasi dan izin ke Markas Polsek Selo, tidak diizinkan naik ke puncak, karena kondisi Merapi belum aman untuk pendakian.

"Terlanjur sudah tiba di Selo, maka rombongan kami alihkan ke Gunung Merbabu yang lebih aman," kata Faizal.

Pendaki lain Indri (22) asal Wonosobo menjelaskan, rombongannya tergabung pencinta alam Pala asal Wonosobo, sudah terbiasa melakukan pendakian ke Merapi melalui jalur pintu Desa Plalangan, Selo.

"Pendakian Merapi lebih enak medannya dan jaraknya menuju puncak dibanding Merbabu. Hanya sekitar empat kilometer dari Posko Plalangan ke Puncak," katanya.

Menurut dia, meskipun kondisi cuaca di sekitar Gunung Merbabu hujan, rombongannya tetap melakukan pendakian karena sudah terbiasa dengan hal tersebut.

Kondisi cuaca di lereng Merapi maupun Merbabu di Selo, Boyolali, hujun deras dan berkabut, namun para pendaki tetap bersiap-siap untuk melakukan pendakian.

Kepala Polsek Selo Polres Boyolali AKP Suparma menjelaskan, pihaknya untuk sementara ini tidak memberikan izin pendakian ke Merapi, karena kondisi status masih waspada.

Namun, katanya, jika kondisi Merapi sudah aman atau statusnya turun menjadi normal aktif, mereka dapat melakukan pendakian kembali.

Ketua Tim SAR Barameru Desa Lencoh, Selo Boyolali, Samsuri mengatakan para pendaki lokal tidak ada yang melakukan pendakian ke Merapi hingga sekarang, sejak gunung teraktif itu diinformasikan naik statusnya.

"Sebelumnya ada tujuh pendaki asal Jakarta juga mengurungkan pendakian ke Merapi," katanya.

Menurut dia, imbauan penutupan sementara pendakian tersebut sebelumnya telah disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta melalui Kantor Taman Nasional Gunung Merapi-Merbabu (TNGM) Boyolali yang dilanjutkan ke Tim SAR Barameru di Selo.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para pendaki untuk mengurungkan niatnya kegiatan pendakian ke Merapi, karena gunung teraktif di dunia itu, statusnya masih "waspada" hingga sekarang.
(B018/B015)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010