Jakarta (ANTARA News) - Pertandingan final yang mempertemukan unggulan ketiga dari Indonesia, Sandy Gumulya, dengan petenis Selandia Baru bukan unggulan, Katherine Westbury, di lapangan tenis Elite Club Epicentrum Kuningan, Jakarta, Minggu, terhenti akibat hujan deras mengguyur kawasan itu.

Saat pertandingan turnamen tenis Sportama International ITF Women`s Circuit dihentikan Sandy memimpin 6-3, 1-0.

Pertandingan antara kedua pemain berlangsung sengit diwarnai reli-reli panjang, Westburi peringkat 971 dunia langsung mematahkan servis Sandy di game pertama. Namun, Sandy yang menempati peringkat 590 dunia langsung mambayar tunai dengan mematahkan servis Westbury pada game kedua.

Sandy yang jauh lebih berpengalaman mencoba menampilkan lebih bervariasi ketimbang penampilannya pada babak penyisihan terdahulu. Selain melancarkan bola-bola panjang ke baseline, Sandy juga terkadang mengganggu Westbury dengan pukulan dropshot.

Dengan cara inilah Sandy kemudian dapat kembali mematahkan servis Westbury pada game kedelapan dan memimpin 5-3.

Pada saat kritis ini Sandy sempat terlihat goyah saat kehilangan dua tiga poin dan nyaris dipatahkan servisnya. Sayangnya pada kedudukan ini pukulan forehand Westbury melebar ke bagian kiri lapangan permainan Sandy sehingga terjadi deuce.

Sandy kemudian memperoleh keuntungan ketika satu pukulan forehand kerasnya tidak dapat dijangkau Westbury. Set pertama ini kemudian berakhir untuk kemenangan Sandy ketika satu pukulan backhand Westbury nyangkut di net.

Kemenangan di set awal ini agaknya menaikkan kepercayaan diri Sandy. Dia kembali mematahkan servis Westbury pada game pertama set kedua.

Hal ini terjadi setelah petenis Selandia Baru keturunan Thailand ini melakukan double fault. Sayangnya pada saat memimpin ini hujan mendadak turun sehingga wasit yang memimpin pertandingan dari Indonesia, Riyat Santi Cempaka, menghentikan pertandingan.

Bagi Westbury pertandingan babak final turnamen sirkuit putri ini merupakan yang pertama baginya.

Petenis yang baru berusia 17 tahun ini terlihat masih agak kesulitan keluar dari tekanan lawan. Dia terlihat masih belum terbiasa menghadapi tekanan pada poin-poin kritis.

Pertandingan babak final tersebut awalnya berlangsung pada cuaca yang sejuk. Sebetulnya di kompleks lapangan tenis Elite Club Epicentrum ini terdapat dua lapangan tenis tertutup.

Sayangnya lapangan tertutup ini dinilai tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan pertandingan babak final tersebut.

Hal ini disebabkan lampu penerangan yang ada dinilai kurang terang dan bagian tepi lapangan juga terendam air.

"Sebetulnya kalau hanya sekadar penerangannya kurang, tetapi kedua pemain sepakat melanjutkan pertandingan, bisa saja pertandingan final dilanjutkan di lapangan tertutup. Namun karena kondisi lapangan tertutup ini pun dinilai kurang memenuhi syarat, akhirnnya kami putuskan pertandingan dilanjutkan setelah hujan reda dan lapangan dikeringkan," tutur Direktur Turnamen Teddy Tanjung.

Pertandingan babak final tersebut disaksikan hanya sekitar 50-an penonton. Itupun sebagian besar dari mereka ialah keluarga para pemain.
(ANT133/T009)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010