Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI) Icuk Sugiarto menegaskan Djoko Santoso layak maju menjadi Ketua Umum KONI/KOI periode 2011-2015.

"Figur yang tepat menjadi Ketua Umum KONI/KOI masa bakti 2011-2015 menggantikan Rita Subowo adalah Djoko Santoso," kata Icuk Sugiarto di Jakarta, Minggu.

Djoko Santoso memiliki komitmen yang tinggi dalam memajukan olahraga di Tanah Air. Adanya komitmen seperti itu kini sangat dibutuhkan dalam memajukan prestasi olahraga di Indonesia.

Icuk mengatakan, memajukan prestasi olahraga dibutuhkan waktu yang panjang setelah regenerasi atlet di tanah air berjalan ditempat. Guna membangkitkan semua itu dibutuhkan figur baru di tubuh KONI / KOI.

Menurutnya, kepemimpinan Rita Subowo dalam meningkatkan prestasi atlet cukup bagus, namun memerlukan ketegasan dalam mengkoordinasikan dengan induk cabang olahraga atau Pengurus Besar (PB) yang ada dalam naungannya.

Bila koordinasi seperti itu tidak jalan, maka pembinaan atlet lapis kedua dan ketiga atau tingkat remaja kurang berkembang. Seperti halnya atlet remaja yang tampil di Olympic Youth Games di Singapura awal September 2010 hanya membawa satu medali perunggu.

Padahal atlet yang diturunkan berjumlah 14 orang datang dari tujuh cabang olahraga. Semua itu memerlukan terobosan tersendiri agar mampu melahirkan atlet berbakat yang dapat menggantikan Taufik Hidayat, Umar Syarif dan Eko Juli Irawan dimasa mendatang.

Bila atlet lapis ketiga dan remaja tidak bisa muncul dari sekarang tutur Icuk, bagaimana bila Umar Syarif, Taufik Hidayat dan Eko Juli Irawan sudah tidak aktif lagi sebagai atlet nasional.

Hal senada dikatakan Sekjen PB PGSI Dodi Soewandi. "Pembinaan atlet memerlukan dana yang cukup. Disini dituntut pimpinan yang mampu mendatangkan dana melalui sponsor. Figur seperti itu yang layak menjadi Ketua Umum KONI / KOI era tahun 2011-2015,"tegasnya.

Dodi menceritakan ketika KONI/KOI dipimpin Wismoyo Arismunandar semua pembinaan olahraga di tanah air berjalan lancar. Saat itu Wismoyo berhasil mengangkat citra olahraga Indonesia di Asia ketika kontingen Indonesia masuk rangking 11 di Asian Games XIII di Bangkok tahun 1998.

Saat itu kontingen Indonesia mampu mengumpulkan 6 medali, namun ketika kontingen Indonesia tampil di Asian Games XIV di Korsel mulai berkurang menjadi 4 emas.

Lebih parah lagi ketika tampil di Asian Games XV di Qatar turun drastis menjadi 2 emas berada di urutan 22 besar Asia.

Penurunan ranking di kawasan Asia itu patut menjadi catatan berharga bagi pemuka olahraga di tanah air dan segera mendapatkan solusinya karena dana ditanggung pemerintah.(*)

ANT/T009/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010