Buton, Sultra (ANTARA News) - Masyarakat Siontapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar ritual adat sambure`a di Puncak Gunung Siontapina,e Senin.

Ritual Posambure ini diikuti oleh ratusan masyarakat adat yang terdiri dari empat rumpun yaitu Desa Wasumamba, Labuandiri, Kamaru dan Lawele. Setaip tahunnya mereka naik kepuncak gunung untuk mengikuti beberapa rangkaian ritual adat.

Oleh masyarakat setempat, ritual samburea ini merupakan kegiatan untuk membersihkan keseluruhan Benteng Keraton Siontapina termasuk situs-situs bersejarah yang ada benteng tersebut.

Salah satu situs bersejarah yang ada di lokasi benteng keraton di puncak gunung Siontapina tersebut yaitu Batu Banawa dan Makan Sultan La Ode Himayatuddin Muhamad Saidi atau bisa disebut Oputa Sangia Yikoo.

Salah Seoarang Tokoh adat yang biasa disebut Tontau, La Ogo, mengatakan, batu Banawa dipercayai sebagai batu yang petama muncul di Pulau buton yang berbentuk rahim wanita.

"Dalam batu Banawa tersebut terdapat air yang tidak pernah kering walaupun musim kemarau. Air tersebut diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit," katanya.

Selain itu, masyarat adat siontapina membersihkan makam Sultan La Ode Himayatuddin Muhamad Saidi atau biasa disebut Oputa Sangia Yikoobukit siontapina yang pernah menjabat sebagai sultan buton ke 20 dan 22 dan menjabat selama dua periode.

"Sejak ratusan tahun lalu, ritual ini selalu digelar. Masyarakat juga meyakini ritual seperti ini dapat memberikan keberkahan kepada mereka. Oleh karena itu, setiap pelaksanaan ritual tahunan ini ke empat kampung rumpun Siontapina selalu kosong," tutupnya. (ANT-175/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010