Timika (ANTARA News) - Kantor SAR Timika, Papua menyatakan siap mengirim tim untuk membantu mengevakuasi korban bencana banjir bandang di Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

"Kami sudah siap jika diminta bantuan untuk mendukung ke Wasior," kata Kepala Kantor SAR Timika, Zulfikar kepada ANTARA, Selasa.

Menurut dia, Kantor SAR Timika masih menunggu koordinasi kantor SAR terdekat yakni Kantor SAR Sorong untuk dapat melaksanakan tugas pencarian korban dan mengevakuasi masyarakat yang terjebak banjir bandang di Wasior.

"Sampai sekarang kami masih menunggu informasi dari Kantor SAR Sorong," katanya.

Zufikar mengatakan, saat ini Kantor SAR Timika memiliki lebih dari 40 petugas berkualifikasi resque dan mereka siap diterjunkan ke daerah lokasi bencana untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada para korban.

Selain personel, Kantor SAR Timika juga dilengkapi fasilitas perahu karet sebanyak sembilan unit dimana dua diantaranya ditempatkan di Agats Asmat, 12 speet boat dan sea rider serta kendaraan operasional darat seperti ambulans dan truk pengangekut personel.

Kantor SAR Timika meliputi wilayah Timika dan sekitarnya, Asmat, Kaimana, Puncak hingga Kepulauan Aru Maluku Tenggara.

Sebagaimana Kantor SAR Timika, Dinas Perhubungan Mimika juga terus memonitoring kejadian bencana alam banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama.

Kepala Bidang Perhubungan Udara Mimika, John Rettob mengatakan dari informasi radio yang diterima disebutkan Bandara Wasior ditutup sementara akibat terendam banjir.

Bahkan melalui pantauan radio dari Timika, katanya, diberitakan sebuah pesawat perintis milik maskapai Susi Air terjebak di Bandara Wasior akibat bencana banjir bandang di wilayah itu.

"Kita semua berharap bencana alam banjir bandang di sana tidak semakin besar," harap John Rettob.

Banjir bandang di Wasior, ibu kota Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah itu sejak Minggu (3/10) hingga Senin (4/10) pagi.

Dari laporan sementara yang diterima menyebutkan, bencana tersebut mengakibatkan 10 warga meninggal dunia dan merendam ratusan rumah.

Komandan Rayon Militer (Danramil) 1703-07, Lettu D Aronggear yang dikonfirmasi ANTARA dari Jayapura, Senin mengatakan korban tewas diduga akibat tenggelam dan terseret arus deras yang membawa kayu gelondongan serta bebatuan dari atas gunung.

"Korban yang sudah ditemukan saat ini 10 orang meninggal. Aparat Koramil 1703-07 di Wasior sudah bekerja sama dengan aparat Polres Wondama serta masyarakat untuk memberikan bantuan dan pencarian korban," ujar Aronggear.

Ia mengatakan, saat ini ratusan warga terpaksa mengungsi di Kantor Bupati Teluk Wondama (lama) yang berada di Kota Wasior, sekitar 200 meter dari Kantor Koramil setempat.

"Lokasi pengungsian dipusatkan di Kantor Bupati Teluk Wondama mengingat posisi kantor berada di daerah yang lebih tinggi," katanya.

Banjir bandang di Wasior juga mengakibatkan sejumlah jembatan yang menghubungkan antara distrik ke ibukota Kabupaten terputus.

Menurut Aronggear, anggota TNI dan Polri telah mengevakuasi seluruh warga di Distrik Wasior dan Iboy ke kantor Bupati Teluk Wondama lama.

"Kemungkinan korban meninggal masih bertambah mengingat masih ada beberapa distrik yang belum bisa dilakukan upaya evakuasi lantaran jalan penghubung dari ibu kota terputus tersapu banjir bandang," jelasnya.  (E015/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010