Di Yaman, Burns "akan berkonsultasi dengan para pejabat pemerintah dan para pemimpin partai politik mengenai cara-cara untuk meningkatkan keamanan regional dan memajukan pembangunan", kata jurubicara Deplu AS Philip Crowley pada wartawan.
Crowley menyatakan ia yakin bahwa Burns telah tiba di Yaman, negara termiskin di dunia Arab yang menderita karena kekurangan air dan ekonomi yang hancur. Perlawanan gerilyawan Syiah di bagian utara Yaman dan gerakan separatis di selatan telah menambah penderitaan negara itu.
Menteri Luar Negeri Yaman Abu Bakr al-Kurbi mengakui bahwa AS telah melancarkan serangan terhadap Al Qaida di negaranya, dalam wawancara yang dipublikasikan pekan lalu, konfirmasi pertama dari Sanaa mengenai perang militer Amerika.
AS telah menjadi semakin cemas terhadap ancaman yang ditimbulkan olh militansi gerilyawan di Yaman, khususnya kegiatan kelompok gerilyawan gabungannya, Al Qaida di Semenanjung Arab. Yaman adalah kampung halaman leluhur Osama bin Laden, pendiri jaringan Al Qaida, yang kelahiran Arab Saudi.
Di Irak, Burns "akan terus mendorong partai-partai politik di Irak untuk membentuk pemerintah yang inklusif dan representatif, dan juga meninjau kembali kemajuan dalam peralihan ke kemitraan yang dipimpin sipil di Irak", jelas Crowley.
Irak masih berjuang untuk menyetujui pembentukan pemerintah, tujuh bulan setelah pemilihan 7 Maret.
"Di Jordania, ia akan mendiskusikan serangkaian masalah regional dan bilateral, termasuk perdamaian Timur Tengah, dengan Raja Jordania Abdullah." Ia menambahkan bahwa Burns akan kembali ke Washington, Jumat.
Abdullah, yang memainkan peran penting menengahi Arab dalam mendorong proses damai Palestina-Israel, menghadiri dilancarkannya kembali pembicaraan perdamaian langsung Israel-Palestina dalam 20 bulan, di Washington, bulan lalu. (S008/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
