New York (ANTARA News) - Harga minyak naik pada Selasa waktu setempat, karena para pedagang bereaksi terhadap kemerosotan dolar Amerika Serikat dan kenaikan kuat di Wall Street, kata para dealer.

Seperti dilaporkan AFP, kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, meningkat 1,35 dolar dari Senin menjadi 82,82 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk pengiriman November meningkat 1,56 dolar menjadi 84,84 dolar.

"Rebound (berbalik naik) baru-baru ini di pasar ekuitas global serta pelemahan dolar AS mendorong harga minyak mentah lebih tinggi," kata analis Sucden Financial Research, Myrto Sokou.

Greenback yang jatuh dapat membuat komoditi yang dihargakan dalam dolar seperti minyak lebih murah untuk pembeli yang memegang mata uang saingan. Ini cenderung untuk merangsang permintaan dan mendorong harga naik.

Dolar pada Selasa mencapai tingkat terendah terhadap euro sejak Februari karena spekulasi tumbuh tentang intervensi yang akan datang oleh Federal Reserve AS untuk meningkatkan perekonomian yang sedang sakit.

Harga tersebut kemudian didukung oleh salah satu rally terkuat di Wall Street dalam beberapa minggu terakhir didukung pertumbuhan lebih kuat dari yang diperkirakan di sektor jasa AS dan pengumuman mengejutkan bank sentral Jepang (BoJ) atas kebijakan tingkat suku bunga nol.

BoJ juga mengumumkan langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut dalam upaya untuk memerangi kekuatan berbahaya dari yen dan mengalahkan deflasi persisten (terus-menerus).

"Tampaknya hari ini sentimen pasar mengikuti berita positif dari Jepang yang menyebarkan tanda-tanda optimis di seluruh pasar keuangan dan membawa kembali selera risiko (risk appetite) ke pasar," kata Sokou.

Pada Senin, minyak mentah berjangka telah menikmati keberuntungan bervariasi karena Irak melaporkan peningkatan tajam dalam cadangan minyak terbukti menaikkan peringkatnya ke nomor tiga di dunia.

Minyak telah mencapai tertinggi lima bulan mendekati 84 dolar pekan lalu di London karena data ekonomi meningkat menunjukkan sebuah prospek yang kuat untuk kebutuhan energi.
(A026/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010