Bandung (ANTARA News) - Tahun Baru Sunda 1947 dipastikan jatuh bertepatan dengan tanggal 15 November 2010. "Berdasarkan penanggalan atau kalender Sunda, Tahun Baru Sunda 1947 akan digelar tepat dengan 15 November 2010," kata Budayawan Sunda, Ir Roza Rahmadjasa Mintaredja di Bandung, Kamis.

Hari Senin (15/10) , kata Roza, merupakan tanggal 1 (sukla paksa) bulan Kartika tahun 1947 cala (candra kala) dimana penghitungan penanggalan Sunda berdasarkan peredaran bulan, sama dengan tahun Hijriyah.

Rencananya Budayawan Sunda akan menggelar prosesi menyambut Tahun Baru Sunda 1947 yang digelar di Kota Bandung dan juga di kabupaten/ kota lainnya di Jabar.

Namun, untuk pertama kalinya Tahun Baru Sunda tidak akan dihadiri oleh penggali `kala` (penanggalan) Sunda, Ki Ali Sastrawidjaya yang meninggal dunia beberapa bulan lalu.

"Terus terang Ki Ali cukup berjasa menggali penanggalan Sunda, selama sembilan tahun dan menghabiskan tujuh unit komputer ia menggali penanggalan Sunda," kata Roza.

Selain itu, akan dicetak Kalender Sunda Tahun 1947 sekaligus memperkenalkan proses penghitungannya kepada masyarakat. Untuk memudahkan penggunaanya, kalender itu akan dicetak pula kalender Masehi dan Hijriyah.

"Sama seperti Tahun Hijriyah, dalam setahun jumlah hari penanggalan Sunda sebanyak 355 hari, artinya beda 10 hari dengan penanggalan Masehi. Perdedaanya dengan penanggalan Hijriyah pembagian bulan dibagi masing-masing 15 hari berdasarkan peredaran bulan dan matahari (candra dan kala)," katanya.

Penyambutan Tahun Baru Sunda tahun ini menjadi yang kesembilan kalinya setelah digali kembali oleh Ki Ali Sastrawidjaya. Penanggalan Sunda selama ini masih relevan dan masih digunakan dalam penghitungan bagi petani dan nelayan. Terutama di kampung adat seperti Badui, Kampung Naga dan Cipta Gelar.

"Rencananya kalender Sunda akan dicetak sebanyak 1.000 eksemplar," kata Roza.
(S033/Y008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010