London (ANTARA News) - Para pengusaha ternama di Abu Dhab dan Persatuan Emirat Arab  (PEA) dan wakil Kamar Dagang Dubai menyatakan keinginannya untuk menghadiri The 25th Trade Expo Indonesia (TEI 2010) yang digelar di Jakarta 13-17 Oktober mendatang.

Hal itu terungkap dalam acara jamuan bisnis yang digelar KBRI Abu Dhabi bekerjasama dengan Konsulat Jenderal RI Dubai di Gedung World Trade Center (WTC) Dubai, demikian keterangan pers KJRI Dubai yang diterima Antara, Jumat.

Acara yang digelar dalam upaya menjaring calon peserta the 25th Trade Expo Indonesia (TEI 2010) di Jakarta 13-17 Oktober dan sekaligus Indonesia - Middle East Update (IMEU) yang diadakan di Palembang tanggal 11-12 Oktober mendatang.

Para pengusaha yang umumnya bergerak di bidang trading umum, antara lain importir bahan makanan termasuk seafoods, tekstil, garmen, furniture, ban, kertas, bahan-bahan toileries (sabun dan aksesories kamar mandi), peralatan kosmetik, kayu gaharu (wangi-wangian), bahan bangunan, elektronik, alat-alat listrik, bahan pecah belah rumah tangga.

Pengusaha yang berminat di sektor investasi antara lain penjajagan investasi di bidang pertambangan batubara, emas, mini hydro power plant, serta para pengusaha yang berminat di sektor pariwisata.

Ahli ekonomi, penasihat Bank Negara Indonesia 46, Dr. Ikhsan Mojo, dosen Unair tampil sebagai pembicara dalam jamuan bisnis tersebut.

Selain bertujuan mempromosikan TEI 2010 Jakarta dan IMEU Palembang, juga sekaligus mempromosikan Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) di Lombok, 12-15 Oktober 2010, serta program kunjungan pengusaha untuk mempromosikan potensi daerah Solo, Sragen, Bogor dan Bandung khususnya untuk produk-produk tertentu.

Konjen RI di Dubai, Mansyur Pangeran menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pengusaha PEA yang hadir atas konfirmasi mereka untuk menghadiri TEI Jakarta 2010 dan kegiatan/pameran perdagangan, investasi dan pariwisata lainnya, dan mengimbau para pengusaha lainnya untuk berkunjung ke Indonesia.

Secara khusus, Konjen RI juga mempromosikan program fasilitas pemberian visa on board bagi para penumpang pesawat Garuda Indonesia dari Dubai ke Jakarta.

Program yang memudahkan para penumpang setelah turun dari pesawat langsung menuju ruang pengambilan luggages tanpa melalui proses pemeriksaan lagi di imigrasi.

Duta Besar RI Abu Dhabi M. Wahid Supriyadi dalam sambutannya menjelaskan tentang perekonomian Indonesia secara umum dan hubungan kerjasama ekonomi bilateral Indonesia dengan negara Persatuan Emirat Arab (PEA).

Dikatakannya, kondisi perekonomian Indonesia saat ini sangat kondusif bagi para pengusaha dan investor asing untuk berbisnis di Indonesia. Sebagai contoh tingginya kepercayaan asing terhadap iklim usaha di Indonesia masuk dalam index ke-17 dunia.

Secara umum Dubes Wahid menjelaskan berbagai produk unggulan daerah seperti Sragen dan Solo yang telah mengekspor masing-masing produk beras dan buah-buahan dan rumah kayu yang sudah laku dipasarkan di Uni Emirat Arab.

Sementara itu, Dr. Ikhsan Mojo dalam paparannya menguraikan perkembangan ekonomi global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia serta posisi penting Indonesia dalam perekonomian regional Asia dan internasional.

Ia juga menguraikan tentang peluang dan tantangan Indonesia yang berkembang sebagai negara yang mengkontribusikan ekonomi terbesar ke-17 dunia dan masuk sebagai anggota G-20.

Dikatakannya, perbaikan perekonomian Indonesia terlihat antara lain dengan membaiknya sistem hukum, stabilitas keamanan, pemberantasan korupsi, infra struktur dan lainnya.

Manajer Garuda Indonesia di Dubai, Sheriff Rehman, memaparkan tentang pembukaan jalur Garuda Indonesia Jakarta - Amsterdam melalui Dubai dan sebaliknya, dengan pemutaran dua klip video durasi pendek tentang promosi Garuda.

Menurut Counsellor Ekonomi, Dede Achmad Rifai selama Business Dinner berlangsung sebanyak 25 pengusaha memberikan konfirmasi untuk hadir dalam TEI Jakarta 2010, sedangkan 12 pengusaha lainnya menyampaikan minat mereka dalam kegiatan tersebut.
(ZG/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010