Jakarta (ANTARA News) - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai isu tentang Geert Wilders akan lebih mengganggu rencana kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda, daripada tuntutan hukum yang diajukan oleh aktivis Republik Maluku Selatan (RMS).

Wilders adalah anggota parlemen yang anti-Islam dan menjabat sebagai pemimpin Partai untuk Kebebasan (PVV), katanya, di Jakarta, Minggu. Selain itu, Wilders juga yang memproduksi film pendek bernuansa politis `Fitna? yang banyak mendapat kecaman dari kaum Muslim.

Hikmahanto mengkhawatirkan akan ada gerakan dari Wilders dan pendukungnya untuk mengganggu kunjungan Presiden Yudhoyono ke Belanda. Jika ini terjadi, maka dikhawatirkan hubungan bilateral antara RI dan Belanda akan terganggu.

"Publik Indonesia tentu akan marah," katanya dalam keterangan tertulisnya.

Terkait Wilders, ia juga menduga penundaan kunjungan Presiden Yudhoyono ke Belanda adalah kekhawatiran pemerintah RI terhadap ulah Wilders, sekalipun tidak ada ancaman terbuka dari Wilders.
(H017/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010