Jakarta (ANTARA) - Peminat tes usap "polymerase chain reaction" (PCR) di Diagnos Laboratorium mencapai 2.900 tes per hari, khususnya sejak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat se-Jawa dan Bali pada 3-20 Juli 2021.

"Saat ini kapasitas pemeriksaan PCR kami sudah mencapai 2900 tes per hari, dengan didukung oleh dua laboratorium PCR di Jakarta dan Denpasar, Bali," kata Managing Director PT. Diagnos Laboratorium Utama Tbk dr. Dennis Jacobus, SpPK dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
​​
Baca juga: Wagub DKI: Tes PCR di Jakarta hampir 19 kali lipat dari standar WHO

Diagnos Laboratorium “DGNS” adalah salah satu dari 742 laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk hasil pemeriksaan tes usap PCR dan antigen sebagai syarat penerbangan.

Saat ini, para calon penumpang transportasi udara saat PPKM Darurat wajib menyertakan surat negatif COVID-19 dan hanya hasil tes dari 742 laboratorium ini saja yang diakui.

Daftar 742 laboratorium tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01/07/Menkes/4642/2021 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pemeriksaan COVID-19.

Dennis melanjutkan, untuk dapat diagnosis yang terbaik, pihaknya konsisten melakukan implementasi pengendalian kualitas dengan baik di dalam metode pemeriksaan, proses evaluasi dan pelatihan SDM untuk memberikan hasil pemeriksaan kesehatan yang akurat.

"Kami bersiap menambah menambah jumlah lab PCR di Bali guna mendukung Program Bali Reborn pemerintah," katanya.
​​​​​
Baca juga: Tes PCR di Jakarta jaring 14.312 orang pada Jumat

Ia mengakui, tanda-tanda meningkatnya permintaan pemeriksaan PCR harian itu terjadi menjelang Juni tahun ini.

"Jumlah test PCR yang kami dilakukan di Bali meningkat sampai 1000 persen, dari 30 tes PCR per hari menjadi 300 tes per hari," katanya.

Artinya, tambah dia, secara kumulatif pemeriksaan PCR secara rata-rata per hari saat ini sudah mengalami peningkatan sampai dengan 25 persen yakni dari 1.500 pemeriksaan per hari awal tahun menjadi 2.000 pemeriksaan per hari saat ini.

Diagnos Laboratorium (DGNS) merupakan bagian dari PT Bundamedik Tbk. (BMHS) yang merupakan pemilik dari Rumah Sakit Bunda Group.

Hingga saat ini DGNS sudah memiliki tiga cabang yaitu di Jakarta, Padang dan Denpasar, dengan 19 gerai dan tiga swab center di wilayah Indonesia.

Baca juga: Wagub klaim tes PCR di DKI 45 persen dari nasional

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021