Washington (ANTARA News) - Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, menegaskan bahwa dia telah mengadakan pembicaraan tidak resmi denganTaliban "selama beberapa waktu" untuk menyelesaikan peperangan selama sembilan tahun, demikian penjelasannya pada sebuah wawancara, Minggu.

"Kami telah berbicara dengan pihak Taliban sebagai orang yang sebangsa yang saling menghargai," ujar Karzai kepada Pewarta CNN ketika ditanya mengenai "perundingan rahasia tingkat tinggi" di dalam laporan harian Washington Post, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Pembicaraan dengan Taliban itu tidak seperti pejabat biasa dengan alamat yang jelas, namun hubungan antara non-pejabat yang terjadi selama beberapa kali," ujarnya di sebuah ringkasan wawancara pada Senin.

Pada pekan lalu, menurut Washington Post --yang mengutip sumber di Afghanistan dan Arab, perundingan rahasia diperkirakan melibatkan pemerintah Afghanistan dan para wakil yang disiapkan oleh kelompok Taliban Afghanistan, yang bermarkas di Pakistan, Quetta Shura, serta pemimpin Taliban, Mullah Omar.

Minggupagi, mantan presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani telah terpilih sebagai ketua Dewan Perdamaian yang baru sebagai sebuah gagasan dari Karzai untuk menghentikan peperangan dengan Taliban.

"Saat ini, Dewan Perdamaian telah didirikan, perundingan ini akan dijalankan dan diteruskan secara musyawarah dan saya harap lebih aktif," ujar Karzai.

Seorang pemimpin Afghanistan mengatakan "tidak ada hubungan resmi yang terjadi dan tidak ada identitas yang jelas yang melaporkan kepada pihak Taliban dan kemudian ia kembali dan melaporkan kepada kami secara rutin".

"Hal seperti itu tak pernah terjadi sebelumnya dan kami berharap dapat memulainya secepat mungkin," tambahnya.
(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010