Musi Rawas (ANTARA News) - Kantor perkebunan akasia PT Musi Hutan Persada yang terletak di Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel, Senin (11/10) sekitar pukul 10.00 WIB dibakar massa. Kendati tidak memakan korban jiwa kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Informasi yang diterima ANTARA Senin sore menyebutkan kejadian tersebut berawal dari sengketa kepemilikan lahan antara warga dengan perusahaan yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun belakangan. Di kawasan tersebut selain untuk perkebunan akasia PT MHP yang mengantongi izin HGU dari Menhut juga terdapat perkampungan warga transmigrasi.

"Gesekan antara masyarakat dengan pihak perkebunan sudah sering terjadi, pihak perusahaan selalu mengancam warga akan menggusur lahan mereka karena lahan tersebut diakui milik perusahaan dan warga di sana hanya menumpang. Puncaknya ialah terjadi pembakaran kantor dan mess pegawai PT MHP oleh ribuan massa," kata ketua Forum Rakyat Menggugat (FRM) Indra.

Kantor PT MHP dan mess karyawan perusahaan yang terbakar berada di SP-V Desa Tri Anggun Jaya, selain menghanguskan seluruh isi kantor akibat pembakaran ini juga menghanguskan mess karyawan yang posisinya berdekatan. Aksi pembakaran ini selanjutnya berhasil diredam aparat kecamatan dan Polsek Muara Lakitan, sehingga tidak meluas pada aksi lainnya.

Sengketa lahan ini kata dia terjadi pada lima desa transmigrasi di Kecamatan Muara Lakitan yang hingga saat ini belum memiliki wilayah desa sendiri, kendati lokasi transmigrasi tersebut sudah menjadi desa definitif.

Permasalahan lahan untuk kawasan desa yang berada dalam kawasan hutan produksi tersebut saat ini sudah sampai kepada Kemenhut dan Kemenakertrans, untuk diusulkan pelepasan status menjadi hutan rakyat. Namun penggusuran oleh perusahaan terus terjadi sehingga sering kerap terjadi bentrokan antara warga dengan aparat keamanan perusahaan.

Sementara itu Rudi Irawan, kepala kantor Kesatuan Berbangsa Politik dan Pelindungan Masyarakat (Kesbang Polinmas) Musi Rawas, yang turut mendampingi bupati Ridwan Mukti yang meninjau lokasi kejadian mengatakan saat ini kondisi di tempat tersebut sudah kondusif.

Masyarakat dari Desa SP V Tri Anggun Jaya dan SP-VI Bumi Makmur dan beberapa desa lainnya yang merusak dan melakukan pembakaran kantor PT MHP sudah kembali ke rumah masing-masing, saat ini permasalahan itu masih dalam penyelidikan petugas kepolisian dan pemkab setempat. (NMD/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010