London (ANTARA News) - Pengusaha Singapura Peter Lim membuat penawaran baru untuk membeli klub raksasa Liverpool, dengan menawarkan uang lebih banyak ketimbang yang ditawarkan pengusaha Amerika, demikian dilaporkan BBC, Senin.

Lim, pengusaha yang bergerak di bidang fashion, logistik dan agribisnis, memperhitungkan ia lebih berhak membeli klub itu ketimbang pengusaha Amerika yang tidak populer, Tom Hicks dan George Gillett, lapor BBC mengutip sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya di Singapura.

Tetapi, ketua Liverpool Martin Broughton mengumumkan Rabu lalu bahwa Liverpool kemungkinan akan dijual kepada John Henry pemilik New England Sport Ventures dengan harga 300 juta pounds.

Lim merasa yakin bahwa tawaran Henry itu tidak lebih bagus dari penawarannya.

Lim menawarkan membayar kembali hutang jangka panjang Royal Bank di Scotlandia dan Wachovia sebesar 200 juta pounds, mengambil 60 juta pounds sebagai hutang dan menyuntikkan 40 juta pounds sebagai modal kerja.

Pengusaha Singapura itu tidak seperti pengusaha Amerika dan bahkan ia akan mengurus semua masalah keuangan klub tanpa harus meminjam uang.

Pada eksekutif yang dekat dengan Lim menyatakan penawaran pengusaha itu jauh lebih bagus ketimbang yang dilakukan New England Sports Ventures.

Ia mendapat informasi bahwa pengurus Liverpool menyadari bahwa pengusaha Amerika itu tidak akan melakukan yang lebih baik ketimbang yang dialami mereka selama ini.

Gillett dan Hicks tidak puas dengan persetujuan mereka yang diketahui Broughton dan mereka akan membawa masalah itu ke pengadilan.

Hal itu akan dilakukan di Pengadilan Tinggu London Selasa dan pengusaha Amerika itu kelihatannya akan berusaha agar pengambilalihan kepemilikan Liverpool oleh pihak lain tidak akan terjadi.

Masalahnya, apakah Broughton memiliki hak untuk menjual klub kepada New England Sports Ventures (NESV) dan apakah ini tidak bertentangan dengan kemauan pemilik sekarang.

Broughton, ditunjuk sebagai ketua independen, April, setuju dengan penjualan itu dengan didukung direktur umum Christian Purslow dan direktur komersial Ian Ayre, yang memilih Hicks and Gillett dengan komposisi 3-2.

Hicks dan Gillett tidak berhasil dalam usaha mendepak Purslow dan Ayre beberapa saat sebelum pertemuan dewan petinggi yang setuju dengan usul penjualan itu.

Broughton menyatakan, ketika para pemilik memutuskan menjual klub itu April lalu, kreditor utama Royal Bank of Scotland (RBS) mengimbau agar ia --sebagai ketua independen-- yang dapat melakukan perubahan dalam dewan pengurus klub.

Hicks menampik sikap seperti itu dan menyatakan aksi Broughton dalam penjualan klub ilegal dan tidak sah.

Perseteruan pada petinggi klub bersamaan dengan buruknya penampilan Liverpool pada awal musim -- dalam 50 tahun ini -- berjuang di zona degradasi dan terdepak dari Piala Liga.
(A008/A023)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010