Palembang (ANTARA News) - Kondisi air pada 19 anak sungai di wilayah Kota Palembang dinilai di luar baku mutu, karena mengandung beragam zat berbahaya, seperti posfat dan sulfat.

Kepala Badan Lingkungan Hidup setempat, Kemas Abubakar, di Palembang, Selasa, mengatakan hasil penelitian terhadap 19 sistem di daerah itu kondisi ais sungai sangat parah, karena tidak ada lagi air yang bisa dikonsumsi.

Dia menjelaskan, kandungan zat berbahaya, seperti di Sungai Sekanak dan Bendung sangat beragam.

Terdeteksi sulfat, amoniak dan posfat serta limbah berbahaya lainnya mencemari 19 sungai di kota "pempek" tersebut, ujarnya.

Menurut dia, kondisi tersebut diperparah dengan masih tingginya aktivitas warga membuang sampah, padahal dari air limbah rumah tangga saja pencemaran sudah parah.

Ia mengatakan, realisasi sistem pengolahan limbah secara terpadu sangat membantu mengatasi masalah tersebut, karena itu pihaknya berharap program pengolahan limbah segerea dilaksanakan.

Sementara pantauan Antara, dari sembilan anak sungai tersebut, ternyata warga masih memanfaatkannya untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian.

Kondisi tersebut, sangat berpotensi terhadap kesehatan warga, karena mereka belum menyadari akan bahaya memanfaatkan air sungai yang mengandung bahan berbahaya tersebut, kata Rustam, salah seorang warga tinggal di kawasan sekitar Sungai Kedukan, Kelurahan 3/4 Ulu Palembang itu.

Ia menunjuk contoh, ketika air sungai tersebut naik, tampak di permukaan air semua kotoran hanyut termasuk kotoran manusia.

Suasana demikian, tampaknya tidak dihiraukan oleh warga, yang masyoritas belum mampu menikmati fasilitas layanan air bersih dari perusahaan daerah air minum setempat, katanya lagi.
(T.ANT-037/M033/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010