Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyiapkan anak-anak bangsa yang sehat, pintar dan kreatif melalui serangkaian program pendidikan dan pelatihan tepat guna sehingga menghasilkan generasi yang berkualitas, bermartabat dan kelak mampu mengharumkan negara.

"Pemerintah memang sedang menjalankan program ini," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Agum Gumelar disela-sela acara First Ladies Summit 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.

Bahkan, menurut dia, Ibu Ani Yudhoyono juga sangat memperhatikan perkembangan anak-anak Indonesia termasuk dalam program Indonesia sehat, pintar dan kreatif.

Oleh karenanya, kehadiran Indonesia dalam acara ini juga menandakan besarnya rasa kepedulian terhadap perkembangan anak-anak di dunia.

Linda berharap melalui ajang ini, sesama ibu negara dapat berbagi pengalaman dan pengetahuannya terhadap penanganan anak-anak dan menjadi komitmen bersama untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak-anak di dunia.

Dalam agenda yang tercatat dari susunan acara First Ladies Summit, para ibu negara dari sejumlah negara diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dalam urusan penanganan anak-anak.

First Ladies Summit diikuti oleh 15 ibu negara dan beberapa menteri dari masing-masing negara peserta.

Ibu negara yang hadir diantaranya Zeenat Quraishi Karzai dari Afghanistan, Teuta Topi dari Albania, Cecilia Morel Montes dari Chile, Marie Olive Kabila dari Kongo, Zineb Jammeh dari Gambia, Azam Al-Sadat Farahi dari Iran dan Mercedes Lugo de Maidana dari Paraguay.

Pertemuan ini merupakan bentuk kepedulian sejumlah ibu negara di dunia terhadap permasalahan anak-anak dewasa ini termasuk bagaimana pengembangan potensi anak-anak di masa depan.

Dalam acara tersebut sejumlah ibu negara akan diberi kesempatan untuk saling berbagi pengalaman termasuk menyampaikan pemikirannya tentang pembangunan dan pengembangan potensi anak-anak.

Beberapa sesi diskusi dimoderatori oleh pakar pendidikan anak dari sejumlah universitas terkemuka dari beberapa negara sehingga diharapkan bisa menghasilkan gagasan intelektual guna membangun potensi anak-anak di muda dunia ini.(*)
(T.N004/S022/r009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010