Yogyakarta (ANTARA News) - Standarisasi pengelolaan desa wisata di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perlu segera diterapkan sehingga diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan, kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, RM Budi Haryoto.

"Saat ini jumlah desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 75 desa tersebar di wilayah Kabupaten/Kota.Meski jumlahnya banyak, tidak sedikit dari keberadaan desa wisata itu yang dikelola seadanya, tanpa sentuhan menajemen dan pengelolaan profesional,"katanya di Yogyakarta, Rabu..

Menurut dia potensi desa wisata yang menawarkan berbagai keanekaragaman wisata budaya lokal setempat diharapkan menjadi objek wisata alternatif ini namun sampai kini belum bisa meraih pasar wisatawan yang diharapkan.

Kondisi seperti itu mengharuskan Dinas Pariwisata Provinsi DIY perlu secepatnya mengatur sekaligus menerapkan standarisasi Desa Wisata di DIY. Sehingga masing masing desa wisata tidak mengklaim sebagai sebuah desa wisata sebelum sarana prasarananya memenuhi standar,katanya.

Menurut dia untuk merealisasikan gagasan itu Dinas Pariwisata Provinsi DIY akan mengajak pemangku pariwisata khususnya kalangan akademisi, pelaku jasa pariwisata dan kalangan pers untuk mencari format yang ideal berkaitan dengan standarisasi sebuah desa wisata ke depan.

Banyak kalangan berharap dengan potensi desa wisata yang beragam tersebut.Desa Wisata harusnya menjadi barometer tumbuhnya perekonomian lokal DIY yang semakin kuat. Seharusnya target pasar wisatawan DIY tidak hanya fokus di kawasan Malioboro maupun Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat saja.

"Idealnya sebuah desa wisata memang tidak harus maju dan berkembang dengan sendirinya, namun dengan dukungan masyarakat lokal setempat. Soal maju tidak itu tergantung selera pasar wisatawan," kata Ketua Masyarakat Pariwisata Indonesia Yogyakarta. Bagus Ardi.

Karena itu, kata Bagus selera wisatawan itu sangat beragam dan tidak bisa dibatasi. Kuncinya pelaku desa wisata harus siap menerapkan Sapta Pesona sebagai kunci keberhasilan pengelolaan pariwisata . Apalagi trend ke depan, potensi sebuah desa wisata semakin diminati wisatawan. Alasannya, dengan pariwisata berbasis lingkungan yang sehat akan menjadi tujuan wisata yang menguntungkan. (ANT/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010