CAD bisa mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada 2021 menurun dari perkiraan sebelumnya 1 persen-2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 0,6 persen-1,4 persen PDB.

"Dengan demikian, CAD bisa mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Juli 2021 di Jakarta, Kamis.

Untuk periode triwulan II-2021, defisit transaksi berjalan diperkirakan tetap rendah, didukung oleh peningkatan surplus neraca perdagangan sebesar 6,3 miliar dolar AS dari surplus triwulan sebelumnya senilai 5,56 miliar dolar AS.

Baca juga: BI perkirakan kredit tumbuh 4-6 persen pada 2021

Perry menjelaskan, kinerja positif tersebut ditopang oleh peningkatan ekspor komoditas utama seperti minyak sawit, batubara, besi dan baja, serta kendaraan bermotor, di tengah kenaikan harga komoditas dunia.

"Perbaikan ekspor terjadi di Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua), dan Jawa," ujar dia.

Sementara itu, neraca modal diperkirakan mengalami surplus didukung oleh aliran modal masuk dalam bentuk penanaman modal asing dan investasi portofolio.

Ia mengungkapkan bahwa investasi portofolio pada triwulan II-2021 mencatat net inflow sebesar 4,28 miliar dolar AS.

Baca juga: BI turunkan proyeksi ekonomi RI jadi 3,5 persen-4,3 persen

Namun demikian, memasuki triwulan III-2021 (hingga 19 Juli 2021), investasi portofolio mencatat net outflow sebesar 700 juta dolar AS, sejalan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Di sisi lain, Perry menyebutkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2021 tercatat sebesar 137,1 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 9,2 bulan impor atau 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Baca juga: BI kembali pertahankan suku bunga acuan 3,5 persen

Baca juga: BI tingkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2021 jadi 5,8 persen

Pewarta: Agatha Olivia Victoria/Satyagraha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021