Jakarta (ANTARA News) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Kamis, memprediksi Partai Golkar berpotensi tampil menjadi pemenang pada Pemilu legislatif 2014.

"Saat ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan partai mana yang akan mendapat dukungan suara mayoritas dan menjadi pemenang Pemilu legislatif pada 2014," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Barkah Pattimahu ketika mempresentasikan hasil survei di Jakarta, Kamis.

Dalam keterangan pers ang didampingi peneliti LSI Hendrasmo itu, Barkah menjelaskan, mencermati sejarah dan aneka variabel, Partai Golkar berpotensi kembali mendominasi Pemilu legislatif 2014.

Pertimbanganya, menurut dia, ada tiga

Pertama, Partai Golkar menjadi partai politik yang tingkat kelembagaannya paling kokoh dari pendekatan sumber daya manusia, jaringan politik, dan pengalaman.

"Keunggulan kelembagaan ini membuat Partai Golkar cepat bangkit kembali setelah sempat merosot pada Pemilu 1999 ketika terjadi perubahan situasi politik dari orde baru ke reformasi," katanya.

Menurut dia, meskipun perolehan suara Golkar merosot tapi hanya dari posisi pertama ke posisi kedua. Namun pada Pemilu legislatif 2004, Partai Golkar kembali tampil sebagai memenangkan Pemilu.

Pada Pemilu 2009, Golkar kembali merosot ke posisi kedua setelah Partai Demokrat memperoleh dukungan mayoritas pemilih.

"Namun dengan kekuatan kelembagaannya, Partai Golkar berpotensi bangkit kembali pada Pemilu 2014, seperti halnya pada Pemilu 2004," katanya.

Pertimbangan kedua, popularitas Ketua Umum Partai Golkar sebagai figur sentral memiliki pengaruh sangat besar dalam perolehan suara pada Pemilu.

Pada Pemilu 1999, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat populer yang berdampak mengangkat perolehan suara partainya menjadi pemenang Pemilu.

Pada Pemilu 2009, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sangat populer sehingga mampu mengangkat perolehan suara partai tersebut menjadi pemenang Pemilu.

"Saat ini popularitas Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono sudah optimal. Tingkat kesukaan masyarakat terhadap kedua tokoh tersebut juga sudah optimal," katanya.

Sedangkan, tambah dia, popularitas Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang relatif baru memimpin Partai Golkar, belum optimal dan masih berpotensi untuk meningkat.

Jika Partai Golkar terus memoles citra dan popularitas Aburizal Bakrie, LSI meyakini perolehan suara Golkar meningkat pada 2014.

"Jika Aburizal Bakrie mampu meningkatkan popularitasnya setara dengan Megawati pada 1999 dan setara dengan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009, bukan mustahil Partai Golkar akan memimpin pada Pemilu 2014," kata Barkah.(*)

R024/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010