Washington (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Kamis mengatakan bahwa Mullah Mohammad Omar, pemimpin Taliban, tidak berkualitas untuk memainkan peranan konstruktif di Afghanistan masa mendatang.

Juru bicara Deplu, Philip Crowley, mengatakan bahwa AS memandang Mullah Omar bertanggungjawab terhadap serangan 9/11 New York dan mendukung Osama bin Laden.

"Dia memiliki banyak peluang pada tahun 1990-an dan bahkan setelah 9/11 untuk memutus hubungan dirinya dengan Osama bin Laden. Tapi dia memilih tidak melakukan itu," kata Crowley.

"Jadi dia tidak akan memenuhi kriteria" untuk bergabung dalam proses rekonsiliasi, katanya, merujuk pada tiga syarat menyangkal kekerasan, memutuskan hubungan dengan Al Qaida dan mengikuti hukum-hukum Afghanistan.

"Kami punya keraguan besar bahwa Mullah (Omar) akan termasuk salah seorang dari orang-orang yang diuntungkan dari proses ini," kata Crowley.

Meskipun dia menolak peran potensial Omar di masa depan Afghanistan, tampaknya tidak mungkin bahwa rekonsiliasi dapat dicapai tanpa membawa Taliban dan kepemimpinannya.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah berulang kali mengatakan tentang perlunya pemimpin Taliban melepaskan militansi dan bergabung kepada proses perdamaian.

Laporan-laporan di sini mengatakan bahwa pemerintahan Obama, menegaskan bahwa perang di Afghanistan tak bisa dimenangkan dengan cara militer saja, dan baru-baru ini tampil terbuka untuk pembicaraan dengan Taliban ketimbang melawan mereka.

Seorang pejabat senior NATO dilaporkan mengatakan, Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu memberikan "celah yang aman" kepada para pemimpin senior Taliban pergi ke ibu kota Afghanistan, Kabul, untuk melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan.

Dalam kaitan ini Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen Kamis mengatakan bahwa aliansi bersedia untuk memfasilitasi pertemuan pemerintah Afghanistan dengan gerilyawan Taliban. (*)

Xinhua/H-AK/Z002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010