Yogyakarta (ANTARA News) - Permasalahan bilateral antara Indonesia dan Malaysia sebaiknya diselesaikan melalui "ukhuwah" (persaudaraan) Islamiyah, karena kedua negara berpenduduk mayoritas Islam, kata pakar ilmu agama Islam dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Nur Kholis.

"Indonesia dan Malaysia tidak hanya saudara serumpun, tetapi juga saudara sesama Muslim. Oleh karena itu, penyelesaian masalah di antara kedua negara harus mengedepankan persaudaraan," katanya pada seminar hubungan Indonesia-Malaysia diUniversitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia yang dibingkai nilai "ukhuwah" Islamiyah akan mempererat persaudaraan, kerja sama, dan menghindari konflik.

"Penduduk kedua negara yang mayoritas memeluk agama Islam adalah modal untuk meredam adanya konflik dan perbedaan," katanya.

Selain itu, badan dan organisasi Islam di kedua negara juga harus sering menjalin silaturahmi yang mengedepankan kepentingan umat dalam hubungan Indonesia dan Malaysia.

Sementara pakar hukum internasional dari UII Jawahir Thontowi mengatakan hubungan harmonis Indonesia dan Malaysia mutlak diperlukan karena ketertiban dan perdamaian di Asia Tenggara sangat tergantung pada hubungan baik kedua negara itu. (*)

B015/M008/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010