Medan (ANTARA News) - Puluhan pengusaha asing dari berbagai negara Eropa dan Asia melakukan kunjungan ke Museum Negeri Sumatera Utara, guna mengenali berbagai bentuk seni dan budaya yang ada di museum tersebut.

Direktorat Kerja sama Teknik Kementerian Luar Negeri RI Edy Kahayanto di Medan, Senin, mengatakan, kunjungan yang mereka lakukan untuk mengenalkan berbagai objek wisata yang ada di Sumatera Utara, agar dapat diinformasikan lagi setelah mereka kembali ke negaranya masing-masing.

"Kunjungan ini kita lakukan agar para pengusaha asing itu lebih mengenal bagaimana sejarah di Sumut dalam bentuk benda-benda peninggalan pada zaman dahulu," katanya.

Menurut Edy yang juga selaku panitia rombongan, para pengusaha asing itu cukup antusias dengan mengunjungi museum tersebut. Sebab mereka dapat melihat berbagai macam benda-benda bersejarah maupun replika-replika dari kebudayaan yang ada di Sumut.

"Mereka cukup banyak bertanya mengenai benda-benda bersejarah yang ada di museum ini, dan kita berharap nantinya mereka dapat menginformasikan kembali sehingga pengunjung museum lebih banyak dikunjungi lagi oleh wisatawan mancanegara (wisman)," ujarnya.

Adapun pengusaha asing yang datang berkunjung, seperti dari Afghanistan, Portugal, Ukraina, Hungaria, Afrika Selatan, Jepang dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Museum Negeri Sumut Sri Hartini, mengakui cukup bangga karena mendapat kunjungan dari mereka sehingga museum negeri Sumut lebih dapat dikenal di dunia mancanegara.

"Saya sangat senang atas kunjungan yang mereka lakukan, karena dapat memperkenalkan salah satu objek wisata yang ada di Sumut dalam bentuk mengenalkan berbagai macam benda-benda bersejarah. Sehingga dapat menambah pengetahuan mereka tentang situasi Sumut pada masa lampau," katanya.

Dengan kunjungan ini, Sri berharap kegiatan kesejarahan dan budaya dalam rangka meningkatkan kesadaran sejarah masyarakat guna membangun karakter bangsa serta mempertangguh jati diri serta integrasi bangsa dapat lebih ditingkatkan.

"Museum tidak hanya tempat untuk melihat benda-benda mati yang ada didalamnya, tapi melihat bagaimana benda tersebut terkesan hidup dan bernyawa sehingga masyarakat bisa cinta kepada museum dan kembali untuk datang," tambahnya.

Masaki Terashima, pengusaha asal Jepang, mengaku senang bisa berkunjung, karena dapat melihat berbagai macam koleksi benda-benda bersejarah yang bisa dijadikan pengetahuan bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap keutuhan museum nantinya.

"Museum sebagai sarana belajar bagi pelajar melalui koleksi benda-benda yang ada sehingga nantinya dapat dilestarikan oleh generasi bangsa. Maka itu, pihak museum harus lebih mempromosikan kembali tentang keberadaan museum ini serta memperbaiki fasilitas yang kurang, agar para pengunjung dapat merasa lebih nyaman berada di dalamnya," katanya.  (ANT-022/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010