Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, H Yusron Hadi mengatakan, pembangunan jalan bypass dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok menuju Mandalika sangat menunjang konektivitas pengembangan Mandalika sebagai sebuah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Dengan waktu tempuh lebih pendek dibanding jalan lama tentu ini sangat menunjang pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandalika," kata Yusron Hadi di Mataram, Senin.

Kehadiran jalan bypass tersebut membuat wisatawan ataupun pengunjung yang akan menikmati berbagai event nantinya tidak perlu lagi berpikir lamanya waktu tempuh. Karena dengan lebar jalan yang jauh lebih besar daripada jalan semula juga akan memperlancar perjalanan ke destinasi Mandalika.

"Keberadaan jala ini juga nantinya mempermudah dan bisa meniadakan kemacetan karena kapasitas jalannya jelas jauh lebih besar dari yang ada sekarang," ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB ini, berharap pembangunan jalan bypass Bizam-Mandalika yang saat ini dalam tahap pengerjaan dapat membantu konektivitas antara destinasi wisata lainnya yang ada di provinsi itu.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengungkapkan pembangunan jalan Bypass Bil - Kawasan Pariwisata Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, mengacu pada arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang ditargetkan selesai pada September 2021.

"Ya, pelaksanaan konstruksi Pembangunan Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL) - Mandalika telah mengacu pada arahan Menteri PUPR yang ditargetkan rampung pada September 2021," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian.

Menurut Hedy, hal tersebut dalam rangka mendukung event Superbike pada pertengahan November 2021 dan MotoGP pada Maret 2022.

Dirjen Bina Marga tersebut menjelaskan bahwa paket pembangunan jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL) - Mandalika terdiri atas tiga paket.

Paket pertama yakni paket pertama sepanjang 4,3 km (STA 0+00-STA 4+30) dengan kontraktor PT Nindya Karya-Bumi Agung (KSO). Progresnya telah mencapai 81,68 persen.

Sedangkan paket kedua yakni sepanjang 9,70 km (STA 4+30-STA 14+00) dengan kontraktornya PT Adhi Karya - PT Metro Lestari Utama (KSO). Progresnya telah mencapai 77,73 persen.

Kemudian paket ketiga yakni sepanjang 3,38 km (STA 14+00-STA 17+36) dengan kontraktornya PT Yasa Patria Perkasa. Progresnya telah mencapai 72,37 persen.

Dengan demikian realisasi fisik konstruksi Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)- Kawasan Pariwisata Mandalika secara keseluruhan telah mencapai 77,69 persen.

Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)- Mandalika memiliki panjang 17,36 Km. Trase jalan tersebut langsung menyambungkan Bandara Internasional Lombok dengan Kawasan Mandalika yang menjadi lokasi perhelatan internasional Superbike dan MotoGP.

Pembangunan jalan tersebut akan mengurangi waktu tempuh Bandara International Lombok (BIL)-Mandalika dari semula sekitar setengah jam lewat jalan lama menjadi 15 menit. Kondisi jalan yang lama (eksisting) memutar sepanjang 23 km dan lebarnya hanya 7 meter sehingga dianggap masih kurang cukup.

Pembangunan Bypass BIL- Mandalika bersumber dari APBN 2020-2021 sekitar Rp814 miliar. Untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas juga dilengkapi overpass di 11 lokasi, 2 jembatan, dan 3 jembatan penyeberangan orang.
Baca juga: Optimisme dan realitas jelang homologasi Sirkuit Mandalika
Baca juga: Pengamat: Jalan Bypass Bandara Lombok-Mandalika lancarkan lalu lintas
Baca juga: MotoGP Mandalika tawarkan potensi branding sangat besar bagi Indonesia

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021