Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Rabu pagi turun tajam 1,02 persen, karen isu aksi demo besar-besaran yang akan terjadi berkaitan dengan evaluasi setahun berjalannya pemerintahan SBY-Boediono.

Indeks Bursa Efek Indonesia melemah 36,620 poin menjadi 3.559,02 dan indeks LQ-45 berkurang 1,08 persen atau 7,213 poin menjadi 659,543.

Analis bidang keuangan dan saham, Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Rabu mengatakan, pelaku pasar melepas saham yang dimilikinya karena mereka khawatir akan muncul aksi aksi demo besar-besaran didukung melemahnya saham-saham di Wall Street.

Bursa Wall Street melemah akibat Cina menaikkan suku bunganya yang mendorong pelaku asing melepas sahamnya di pasar, katanya.

Menurut dia, pelaku pasar panik mereka hanya melepas saham tanpa melihat adanya pernyataan Bank Dunia bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih besar lagi.

Besarnya pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh derasnya arus modal asing ke pasar finansial belum menimbulkan buble bagi ekonomi nasional, katanya.

Ia mengatakan, kekhawatiran terhadap aksi demo besar-besaran itu menimbulkan kepanikan bagi pelaku asing mereka langsung melepas sahamnya.

Namun kepanikan itu diperkirakan tidak akan berlangsung lama apabila aksi demo itu berjalan dengan tenang dan aman, ucapnya.

Saham-saham yang menekan indeks melemah antara lain Indo Tambang Mega turun Rp1.100 menjadi Rp44.400, saham Gudang Garam merosot Rp500 menjadi Rp46.100, saham Bukit Asam turun Rp350 menjadi Rp19.950 dan saham Astra Agro Lestari turun Rp300 menjadi Rp23.500.

Selain itu saham United Tractor melemah rp250 menjadi Rp20.400, saham BRI turun Rp250 menjadi Rp10.400, saham HM Sampoerna terkoreksi Rp200 menjadi Rp21.100, dan saham Bank Mandiri melemah Rp100 menjadi Rp6.750.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010