Yogyakarta (ANTARA News) - Festival Ikebana atau seni merangkai bunga ala masyarakat Jepang yang digelar dalam rangkaian peringatan 25 tahun hubungan "sister province" antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kyoto, Jepang, di Yogyakarta, Rabu, menarik perhatian warga Yogyakarta.

Berbagai kegiatan dalam memperingati 25 tahun kerja sama Jepang dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berlangsung di Yogyakarta, 20- 24 Oktober 2010.

"Festival Ikebana yang baru pertama kali digelar di Yogyakarta ini, pesertanya sebagian besar mahasiswa Yogyakarta, yaitu 11 orang," kata Koordinator Festival Ikebana Yogyakarta Fitriyani.

Ia mengatakan tujuan festival ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta mengenai seni merangkai bunga ala Jepang.

"Kami ingin mengenalkan kebudayaan Jepang itu kepada masyarakat Indonesia, sehingga tidak hanya tahu seni merangkai bunga negerinya sendiri, tetapi juga mengenal seni merangkai bunga negeri lain," katanya.

Menurut dia, seni merangkai bunga ala Jepang atau ikebana berbeda dengan seni merangkai bunga pada umumnya. "Pada ikebana lebih ditekankan dalam meminimalisasi penggunaan bunga secara sederhana, tetapi dapat mencerminkan tema dari perancangnya. Sedangkan dalam seni merangkai bunga pada umumnya cenderung terlalu ramai, dengan memadukan berbagai macam bunga," katanya.

Fitriyani mengatakan dalam ikebana lebih ditekankan pada pemilihan media atau tempat yang digunakan, serta tidak menentukan jenis bunga secara khusus.

"Pada ikebana, bunga yang akan dirangkai dapat diambil dari mana saja, dari taman atau lingkungan sekitar rumah misalnya, sehingga lebih praktis, dan yang paling utama adalah keserasian antara media atau vas, yang dapat mencerminkan imajinasi perancang apabila bunga itu dipadukan dengan media tersebut," katanya.

Menurut dia, dalam seni ikebana hal yang perlu dilatih bukan mengenai bagus atau tidaknya hasil rangkaiannya, tetapi bagaimana menata emosi dalam merangkai bunga.

"Dalam seni merangkai bunga ini dituntut kesabaran, ketekunan, dan daya imajinasi yang tinggi untuk mengungkapkan serta mencerminkan tema apa yang hendak dituangkan dalam rangkaian bunga yang dihasilkan," katanya.

Sementara itu, salah seorang peserta Festival Ikebana, Nina mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengatakan dirinya ikut festival ini karena tertarik dan menyukai kebudayaan Jepang.

"Sejak saya duduk di bangku SMP, saya sangat menyukai kebudayaan Jepang, khususnya ikebana. Oleh karena itu, saya tertarik untuk ikut festival ini. Apalagi, seni merangkai bunga dapat melatih kesabaran seseorang," katanya.

Nina mengatakan dirinya lebih menyukai seni merangkai bunga ala Jepang atau ikebana dari pada seni merangkai bunga pada umumnya. "Pada ikebana cenderung simpel, tetapi menarik dan unik, serta tidak membutuhkan bunga dalam jumlah banyak," katanya.

Ia berharap festival ikebana bisa digelar setiap tahun agar warga Indonesia dapat belajar bagaimana menata bunga sehingga menghasilkan rangkaian yang menarik tetapi minimalis.(*)

(ANT-161/B/M008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010