Brussels (ANTARA) - Komisi Uni Eropa telah menandatangani kontrak dengan GlaxoSmithKline untuk memasok hingga 220.000 dosis sotrovimab, terapi antibodi monoklonal untuk mengobati COVID-19.

Obat yang tengah dikembangkan bersama perusahaan AS Vir Biotechnology itu dapat digunakan untuk merawat pasien COVID-19 berisiko tinggi dengan gejala ringan yang tidak memerlukan tambahan oksigen, kata komisi tersebut.

Kesepakatan itu menjadi dorongan bagi GSK yang sedang mengembangkan terapi potensial untuk pasien COVID-19 setelah memainkan peran terbatas dalam pengembangan vaksin.

Alih-alih membuat vaksinnya sendiri, GSK fokus untuk memasok penguat ke pengembang lain dan telah bermitra dengan Sanofi untuk pengembangan vaksin.

GSK membenarkan kesepakatan itu lewat pernyataan pada Rabu. Mereka mengatakan kesepakatan itu mewakili "kemajuan penting dalam pengobatan COVID-19" di Eropa.

Obat tersebut kini tengah dinilai oleh Badan Obat-obatan Eropa (EMA) berdasarkan sebuah rolling review.

Rolling review adalah perangkat aturan yang digunakan EMA untuk mempercepat penilaian obat yang menjanjikan dalam keadaan darurat.

Kontrak tersebut ditandatangani oleh 16 dari 27 negara EU, yang dapat membeli obat tersebut setelah disetujui EMA atau regulator obat nasional setempat.

Sumber: Reuters
Baca juga: Uni Eropa tak putuskan rekomendasi pencampuran vaksin COVID
Baca juga: EU jadikan terapi antibodi dan artritis sebagai obat pilihan COVID-19
Baca juga: Tanggapan Dokter Faheem Younus soal ivermectin jadi obat terapi

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021