Mekkah (ANTARA News) - Wakil Kepala Daker Mekkah bidang Kesehatan Taufik Tjahjadi membenarkan hingga kini delapan orang anggota jemaah haji Indonesia dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekkah.

Dua dari delapan orang itu mengalami gangguan jiwa, katanya, di Mekkah, Sabtu.

Ia merinci, delapan orang tersebut diketahui sebanyak empat orang teridentifikasi memiliki penyakit gula, dua orang lainnya mengalami gangguan pernafasan dan dua orang lagi mengalami gangguan kejiwaan.

Hingga saat ini, para calhaj tersebut sedang menjalani perawatan intensif. Hingga saat ini kondisi mereka sudah lumayan membaik. Dia juga mengaku akan terus berusaha keras menangani jemaah yang sakit agar nantinya mereka bisa menjalankan ibadah haji secara sempurna.

Ditemui di tempat berbeda, Petugas Penghubung Kesehatan Daker Mekkah Ramon menjelaskan, dari delapan anggota jemaah haji Indonesia yang dirawat di BPHI tesebut, antara lain Rabiah asal embarkasi Medan, Syafrudin (Aceh), Ani Zaidar (Jakarta), Urani Saman (Jakarta), Damri Hasibuan (Medan), Mucharomi Karto (Jawa Tengah), Siti rakhma dan Mukrin.

"Namun mohon maaf saya tidak bisa menyebut satu persatu jenis penyakitnya," kata Ramond.

Taufik menambahkan, dari total anggota jemaah haji Indonesia yang berjumlah 221 ribu orang, saat ini yang berisiko tinggi tercatat 35 persen. Namun, jumlah tersebut besar kemungkinan bertambah, katanya.

"Bisa saja bertambah mencapai 50 persen, karena data terakhir baru diketahui jika semua angota sudah masuk asrama embarkasi," katanya.

Taufik menjelaskan, pada umumnya penyakit yang masuk kategori risiko tinggi, antara lain penyakit jantung dan paru-paru. Namun demikian BPHI mengaku siap menangani mereka yang berisiko tinggi tersebut.

Sementara Kepala BPHI Mekkah Muh Ilyas menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya tidak bisa melayani angota jemaah yang harus menjalani cuci darah. Pihaknya hanya bisa memberi rujukan ke rumah sakit di Arab Saudi.

"Ada beberapa rumah sakit di Arab Saudi yang siap terima tes cuci darah. Nantinya kami siap memberi rujukan dan mengantar ke BPIH lagi," kata Ilyas.

Saat ini, BPHI memanfaatkan empat lantai bangunan di Holidiah Makkah. Balai pengobatan sekelas rumah sakit Tipe C ini tersedia lebih dari 150 ranjang pasien, termasuk 12 ranjang di ruang ICU/ICCU. Bahkan tersedia juga ruang untuk jamaah yang mengalami gangguan jiwa. Nantinya di setiap lantai akan disediakan empat perawat untuk piket 12 jam, katanya.

Ilyas menjelaskan Daker Mekkah menyiapkan 92 tenaga medis untuk melayani jamaah haji yang mengalami jatuh sakit, meliputi dokter spesialis, dokter umum dan perawat yang berlokasi di wilayah Kholidiyah.

Menurut dia dari 92 tenaga medis tersebut, masing-masing dokter jantung sebanyak tiga orang, dokter paru-paru tiga orang, dokter bedah tiga orang, dokter jiwa dua orang, dokter syaraf dua orang, dokter gigi 1orang, dokter umum tiga dan perawat 75 orang.
(E001/F002)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010