Banjarmasin (ANTARA News) - DPRD Kalimantan Selatan dalam hal ini Komisi IV bidang kesra akan membahas rencana pengusulan KH Idham Chalid untuk mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan nasional.

Rencana pembahasan tersebut diungkapkan beberapa anggota Komisi IV DPRD provinsi setempat, Sabtu, di antaranya H Asmara Yanto dari Partai Bintang Reformasi (PBR) dan H Budiman Mustafa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Saya kira tidak salah, kalau kita mengusulkan almarhum Idham Chalid, tokoh `urang Banjar`, Kalsel, yang menasional itu kepada pemerintah agar memberi penghargaan sebagai Pahlawan Nasional," ujar wakil rakyat dari PBR tersebut.

Pasalnya, tokoh tiga zaman yang meninggal dunia di Jakarta sekitar seratus hari lalu itu, semasa hidup pernah memegang beberapa jabatan, baik di pemerintahan maupun politik, seperti Wakil Perdana Menteri saat Presiden Soekarno.

Selain itu, menjadi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) serta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (NU), baik ketika itu sebagai partai politik (parpol) maupun organisasi sosial kemasyarakatan.

Pada masa Presiden Soeharto, zuriat pendiri Pondok Pesantren Rasyidiah Chalidiyah (Racha) Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalsel itu pernah menjadi Menteri Negara yang membantu presiden mengkoordinir kegiatan-kegiatan di bidang kesra.

Begitu pula pada masa pemerintahan Orde Baru, tokoh nahdiyin tersebut pernah menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA), sebuah lembaga negara yang dapat memberikan pertimbangan terhadap rencana keputusan presiden.

"Namun melakukan pembahasan lebih jauh terhadap rencana pengusulan tersebut, Komisi IV DPRD Kalsel terlebih dahulu melalui Dinas Sosial provinsi setempat akan peraturan yang mengatur syarat-syarat untuk bisa mendapat gelar Pahlawan Nasional," demikian Asmara Yanto.

"Dari ketentuan atau syarat-syarat tersebut kita akan melihat kemungkinan bisa atau tidaknya diusulkan untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional," tambah Budiman anggota DPRD Kalsel dari PKS.

"Komisi IV DPRD Kalsel juga akan berusaha menghimpun pendapat umum masyarakat serta catatan-catatan mengenai sejarah perjuangan almarhum sebagai kelengkapan data buat pengusulan agar bisa mendapat gelar Pahlawan Nasional," kata wakil rakyat dari PKS tersebut.(*)

(T.KR-SHN/A041/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010