Jakarta (ANTARA News) - Bank BNI memfasilitasi pelayanan perdagangan antara Indonesia dan China dalam rangka meningkatkan transaksi perdagangan kedua negara itu melalui layanan elektronik BNI Smart Trade.

Kerja sama fasilitas layanan ini secara simbolis ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tiga pihak antara Direktur Jaringan dan Layanan BNI Honggo Widjojo Kangmasto, Direktur PT Ungaran Sari Garment Sanjay Kumar Goyal, dan Director of Jiangsu Fanski Linen Spinning & Weaving Mill Co. Ltd Peter Chen, demikian siaran pers BNI, Senin.

Acara itu juga disaksikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, beserta para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, di sela kunjungannya ke Indonesian Pavillion - World Expo Shanghai (WES) 2010, di Shanghai, Cina.

Di WES 2010, BNI merupakan mitra Kementerian Perdagangan RI, yang bertindak sebagai Official Bank of Indonesian Pavillion WES 2010.

BNI Smart Trade merupakan produk dan layanan yang dikembangkan BNI dimana nasabah dapat memproses transaksi trade (ekspor/impor) melalui aplikasi berbasis jaringan internet (e-delivery service channel) sehingga dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja.

Aplikasi ini diharapkan dapat membantu proses transaksi trade nasabah melalui BNI menjadi lebih mudah dan cepat sehingga dapat mendukung pengembangan bisnis internasional nasabah.

PT Ungaran Sari Garmen merupakan salah satu nasabah BNI yang bergerak dalam bidang garmen. Jiangsu Fanski Linen Spinning & Weaving Mill Co. Ltd merupakan mitra dagang dari China yang bergerak dalam bidang pemintalan benang dan tekstil.

Menurut Honggo, BNI memiliki kesiapan untuk mendukung para pelaku usaha di Indonesia dalam melakukan akses pasar global, demikian juga dengan para pelaku usaha di negara lain untuk menjalin perdagangan dengan Indonesia.

BNI memiliki pengalaman dan infrastruktur dalam menunjang transaksi perdagangan internasional melalui trade finance ekspor/impor dan pengiriman uang (remittance).

Saat ini, volume transaksi ekspor/impor ke China, Hong Kong, dengan Taiwan, yang melalui BNI mencapai 389,5 juta dolar AS (posisi September 2010) atau 5,9 persen dari total transaksi ekspor/impor BNI.

Hingga akhir September 2010, volume transaksi trade finance BNI (ekspor/impor) telah mencapai 6,6 miliar dolar AS atau telah melampaui pencapaian selama tahun 2009 yang sebesar 5,6 miliar dolar AS.

Dari volume transaksi untuk tahun 2010 tersebut, 37,9 persen berasal dari transaksi impor, dan 62,1 persen berasal dari transaksi ekspor. Tahun ini, BNI menargetkan transaksi trade finance sebesar 10,75 miliar dolar AS.
(D012/R010)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010