Sidoarjo (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menilai pembangunan jalan alternatif dari Desa Mindi sampai Desa Besuki, Kecamatan Porong itu perlu dilakukan supaya perekonomian warga di kawasan tersebut tidak mati.

Wakil Kepala Humas BPLS Akhmad Kusairi, Senin, mengatakan, pembangunan jalan alternatif tersebut rencananya akan dimulai pembangunannya pada tahun 2011 mendatang.

"Pembangunan jalan alternatif tersebut dilakukan karena kawasan di desa tersebut rencananya akan digunakan sebagai kolam penampungan lumpur," katanya.

Ia menyebutkan, jalan itu untuk menghubungkan dua wilayah yang berada di sebelah timur bekas jalan tol tersebut dengan jalan utama Porong-Gempol.

Menurut rencana, BPLS membuat jalur baru mulai pertigaan jalan desa Mindi kemudian menyusur samping tanggul Kali Porong dan berakhir di Desa Besuki di timur tol.

Ia menjelaskan, konstruksi jalan Mindi akan sama dengan standar jalan yang dikerjakan BPLS yakni jalan akan ditinggikan40 centimeter kemudian dilapisi aspal setebal 9 sentimeter.

Dia menambahkan, peninggian jalan yang menggunakan lapisan tanah hanya untuk jalur yang sangat rusak serta jalan yang masih baik langsung diberi lapisan aspal pada bagian atasnya.

Pembuatan jalan baru itu merupakan rencana lanjutan dari pembenahan jalan alternatif di sekitar wilayah penanggulangan luapan lumpur.

Pembenahan jalan alternatif yang pertama dilakukan mulai dari Desa Gempolsari sampai Desa Besuki dan jalur alternatif itu sudah masuk dalam grand design program BPLS.

Sementara itu, proses pengerjaan kolam penampungan baru di kawasan tersebut sudah dilakukan dan para pekerja BPLS sudah mulai menguruk bibir tanggul penampungan lumpur dengan sirtu.

Beberapa buldoser juga sudah mulai beroperasi untuk meratakan bangunan untuk tanggul penampungan baru.

"Sudah dikerjakan mulai kemarin dan sudah dilakukan pengurukan," kata pria yang akrab dipanggil Arik ini. (ANT-074/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010