Jakarta (ANTARA News) - Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat mengevakuasi ratusan warga di Rawa Buaya ke tempat yang lebih tinggi setelah banjir melanda daerah itu.

Hujan deras mengguyur Jakarta sejak Senin (25/10) hingga Selasa menyebabkan tempat tinggal mereka terendam air setinggi 1,5 meter hingga 2 meter, kata Kepala Seksi Operasi Sudin Damkar dan PB Jakarta Barat, ndang Haerudin, Selasa.

Ia mengatakan telah menerjunkan 30 personel untuk membantu warga yang tempat tinggalnya terendam air.

"Selain itu kami mengerahkan sebuah perahu karet, dan sejumlah peralatan seperti pelampung serta tali untuk membantu evakuasi warga," kata Endang Haerudin.

Endang Haerudin mengatakan, evakuasi warga Rawa Buaya mulai dilakukan sejak pukul 1 7.00 WIB dan hingga kini proses evakuasi warga masih berlangsung.

"Kami mengungsikan warga ke kantor RW dan bangunan yang letaknya agak tinggi," katanya.

Menurut Lurah Rawa Buaya Iyan Sopiyan Hadi, banjir yang menggenangi rumah warga mengakibatkan 10.931 kepala keluarga atau 39.186 jiwa warga di RW 02, RW 04, dan RW 11, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, dievakuasi.

"Warga yang dievakuasi di RW 04 yang tinggal di RT 0012, dan RT 0016. Sedangkan di RW 11 warga yang dievakuasi adalah mereka yang menetap di RT 001, 004, dan 006," lanjutnya.

Di RW 02 wilayah yang terendam banjir berada di 14 RT. Ketinggian air di tiga RW bervariasi antara 30 sentimeter - 1,5 meter.

Iyan Sopiyan Hadi menuturkan, hingga saat ini warga diungsikan di tiga lokasi penampungan yaitu di Pasar Sentra Kaki Lima Rawa Buaya, salah satu ruko di Kelurahan Rawa Buaya, dan di pinggir rel kereta api yang berbatasan dengan Kelurahan Kembangan Selatan.

"Kami juga sedang mendirikan dapur umum untuk menyiapkan makan bagi warga. Dapur umum didirikan di kantor Kecamatan Cengkareng," katanya.

Iyan Sopiyan Hadi mengungkapkan banjir yang terjadi di wilayahnya selain disebabkan oleh curah hujan yang tinggi selama dua hari ini, juga dikarenakan meluapnya air dari anak Kali Angke.

"Selain itu juga pintu air di kali ini dibuka, sehingga wilayah Rawa Buaya tergenang air," tegasnya.

Genangan air di wilayah Rawa Buaya, lanjut Iyan, makin diperparah dengan meluapnya air dari kali Mookevart.

Ia pun berharap Suku Dinas Pekerjaan Umum Air membuat pintu air agar wilayahnya tidak lagi menjadi daerah langganan banjir.

Meski demikian masih ada warga masih bertahan di rumah-rumah mereka.

Seperti dituturkan Amin (32) salah seorang warga RT 06/06.

"Kebanyakan di antara mereka mengungsi di lantai dua rumah mereka, atau lantai dua rumah tetangga terdekat. Yang terpenting barang-barang elektronik dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi," katanya.

Meski demikian, lanjut Amin, bila air semakin tinggi, warga siap dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.

Sementara itu Camat Kembangan, H Andi Maula membenarkan bahwa banjir di wilayah Kelurahan Kembangan Selatan mencapai lebih dari 1 meter. Namun ia membantah bahwa warga di wilayah tersebut mulai diungsikan.

"Ketinggian air memang mencapai 1 meter tapi hanya di jalan, belum ada warga yang dievakuasi," ujarnya. (ANT-009/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010