Boyolali (ANTARA News) - Warga di Desa Sangup, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, panik setelah mendengar ledakan Gunung Merapi yang menyemburkan awan panas, Selasa malam.

Setiyono tokoh masyarakat desa setempat mengatakan, warga setelah mendengarkan ledakan keras dari puncak Merapi, mereka panik kemudian mengungsi di gedung sekolah dasar dan Balai Desa Sumur yang terletak di bawahnya.

Menurut dia, Desa Sangup jaraknya sekitar 10 kilometer dari puncak, tetapi dekat sungai Kali Gandul yang merupakan anak sungai Kali Woro yang rawan erupsi.

Pada tahun 2006, kata dia, lahar panas meluncur hingga ke Kali Gandul yang sangat dekat dengan pemukiman warga Desa Sungup.

Oleh karena itu, kata dia, warga khawatir lahar panas akan kembali mengalir hingga ke Kali Gandul seperti peristiwa tahun 2006.

Selain, warga di Dukuh Sanggar, Beling, Ringin, Sukorejo, Desa Sangup dan Dukuh Banyusri Desa Jemowo diungsikan ke rumah bayan Ngatimo di Dukuh Gendulan maupun Balai Desa Sumur.

Jumlah pengungsi Desa Jemowo sekitar 300 jiwa, di Desa Sumur 400 jiwa, dan Desa Karangnyar 200 jiwa," katanya.

Sementara Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele yang jaraknya sekitar tiga kilomter dari puncak juga sudah ditinggalkan warga setempat. Mereka mengungsi di Balai Desa Tglogolele setelah Merapi mengeluarkan awan panas.

Menurut Suwaginem (40) istri Kepala Dusun IV Dukuh Stabelan, warga setelah mendengar ledakan keras dari Gunung Merapi panik dan langsung mengungsi ke balai desa dan sebagian ke Tlogomulyo.

Kondisi dukuh saat ini sudah dikosongkan warga bersama tim pencari dan penolong (SAR) Tagana Boyolali melakukan evakuasi dengan angkutan mobil milik warga ke arah balai desa dan masjid.

Menurut dia, jika di balai desa tidak aman warga akan dibawa ke Lapangan Desa Sawangan, Magelang karena dikhawatirkan awan panas ke arah Tlogolele.

Sementara sejak Merapi menyemburkan awan panas sekitar pukul 17.00 WIB hingga sekarang belum ada laporan adanya korban jiwa di wilayah Selo, Boyolali.

Sejumlah relawan tanggap bencana seperti anggota TNI, Kepolisian, TIm SAR, RAPI, PMI, dan dinas terkait di Boyolali melakukan mobilisasi untuk mengevakuasi warga di lereng Merapi.

Selain itu, sejumlah tenda baik untuk pengungsian maupun Tim kesehatan telah berdiri di tempat pengungsian akhir (TPA) di Lapangan Desa Samiran, Selo. ***3***
(B018/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010