Hanoi (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Vietnam menyepakati nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU)mengenai kerja sama perikanan dan kelautan, serta pelintas batas .

"Ini akan menangani pelintas batas dari kedua belah negara dengan bijak dan manusiawi," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Vietnam, Rabu, seusai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman itu oleh kedua menteri masing-masing negara.

Presiden Vietnam, Nguyen Minh Triet, mengharapkan adanya peningkatan kerja sama di bidang investasi.

"Investasi dan perdagangan masih rendah, badan usaha kita harus cari tahu kesempatan investasi dari kedua pihak," katanya.

Dia menyoroti tentang investasi di bidang perhubungan dan transportasi, energi dan tambang, teknologi ekploitasi bidang batu bara serta pertanian, perikanan, dan kesehatan.

Presiden Yudhoyono saat di jakarta mengharapkan, agar kerja sama di bidang kelautan dan perikanan bisa menyelesaikan masalah nelayan Vietnam dan juga Indonesia yang kerap tertangkap karena menangkap ikan di wilayah yang bukan termasuk wilayah nasionalnya.

Kepala Negara juga mengatakan akan dikembangkan kerja sama bidang pertahanan yang dipandang penting dan strategis karena Indonesia dan Vietnam memiliki perbatasan langsung di Laut China Selatan.

Presiden Yudhoyono tiba di komplek istana pada pukul 08.30 waktu Hanoi. Tidak ada perbedaan waktu antara Hanoi dan Jakarta.

Presiden bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono disambut langsung oleh Presiden Nguyen Minh Triet.

Kedua kepala negara menempati podium kehormatan. Kemudian, lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan.

Kunjungan kenegaraan itu juga dilakukan dalam rangka peringatan 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam yang akan jatuh pada 30 Desember 2010.
(L.F008*G003/A011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010