Jambi (ANTARA News) - Prakirawan Badan Metrologi Kriminologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Muslim mengimbau kepada masyarakat Jambi untuk mewaspadai bencana puting beliung, banjir dan tanah longsor.

Menurut dia, cuaca buruk yang terjadi di Provinsi tetangga akan berdampak pada daerah sekitarnya. Jika di provinsi tetangga seperti Sumatera Barat terjadi hujan, tidak menutup kemungkinan Jambi akan terjadi hujan, begitu juga dengan tiupan angin.

"Untuk itu kita harapkan masyarakat lebih waspada, karena cuaca sekarang berpotensi menimbulkan angin puting beliung, banjir serta longsor," katanya ketika dikonfirmasi di Jambi, Rabu.

Ia mencontohkan pada Kota Jambi, dari catatan BMKG selama hampir satu bulan terakhir ini, Kota Jambi terus diguyur hujan. Ini tentunya bisa mengakibatkan banjir bagi daerah yang berada di dataran rendah. Selama 26 hari bulan Oktober ini, catatan kita Kota Jambi 20 hari diguyur hujan, dan hanya 6 hari yang tidak hujan.

Selain itu, untuk prediksi cuaca, jelas Muslim di Provinsi Jambi cuaca ekstrim akan berlangsung hingga November mendatang. Bahkan cuaca ekstrim ini juga diprediksikan akan menimbulkan angin puting beliung, banjir dan tanah longsor.

Cuaca Ekstrim, yakni cuaca yang lebih dari rata-rata. Ia menjelaskan, yakni suhu berada di atas 35 derajat celsius, sementara angin berkecepatan 25 knot atau sekitara 45 Km per jam serta curah hujan yang terjadi lebih dari 50 mm. Untuk seminggu kedepan, BMKG sendiri memprediksikan curah hujan dengan intensitas ringan sedang dan lebat akan terus terjadi sepanjang hari. Diprediksi hujan lebih banyak terjadi pada siang sore dan malam hari.

Menurut muslim hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni suhu muka laut yang mencapai 28-29 0C, artinya suhu permukaan laut yang berada pada kisaran yang cukup panas, ini terjadi di sebagian besar wilayah Samudra Hindia, sebelah selatan pulau Sumatera dan perairan pantai Jambi.

Faktor lainnya yang menyebabkan curah hujan yakni dikarenakan bagian tengah dan timur pulau sumatera banyak mengandung uap air, ini juga dikarenakan panasnya permukaan laut. Selain itu, menurut Muslim hal ini juga dikarenakan adanya siklon tropis Chaba yang bergerak ke arah barat laut dengan tekanan rendah. "Siklon tropis Chaba itu maksudnya suatu sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum," ungkapnya.

Faktor yang terakhir, juga adanya daerah konvergensi atau pertemuan angin di daerah Sumatera dan Kalimantan. "Inilah yang menyebabkan hujan terus terjadi sepanjang hari di Provinsi Jambi khususnya bagian barat tengah dan timur Provinsi Jambi," tambahnya.

Sementara untuk angin, lanjut Muslim kecepatannya masih cukup tinggi, angin bertiup dari barat daya hingga utara dengan kecepatan 8-30 Km/jam. Jika sudah di atas 25 Km per jam itu sudah waspada, apalagi jika mencapai 45 Km per jam bisa terjadi angin puting beliung.

Khusus untuk daerah Pantai Timur Jambi, nelayan juga masih diimbau berhati-hati, meskipun BMKG hanya memprediksikan ketinggian gelombang berkisar 0,5-1,5 m. "Angin bertiup dari timur laut-utara berkisar 8-30 km per jam, namun harus waspada kalau ada angin kencang dan petir," jelasnya. (YJ/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010