Yogyakarta (ANTARA News) - Korban tewas akibat letusan Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi 32 orang dari sebelumnya 30 orang setelah dua korban kritis dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan dari Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta dua korban kritis yang meninggal dunia pada Kamis pukul 07.05 WIB adalah Udi Sutrisno, adik ipar Mbah Maridjan, sedangkan satu korban lain Harno Wiyono meninggal dunia pukul 07.00 WIB.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Agustinus mengatakan, dari 32 korban meninggal dunia, sebanyak 25 di antaranya meninggal saat kejadian, sedangkan sisanya meninggal di rumah sakit karena tidak tertolong jiwanya.

Ia mengatakan proses identifikasi para korban letusan gunung paling aktif di Indonesia tersebut diakui cukup sulit karena kondisi tubuh hampir 70 persen luka bakar .

Dia mengatakan, pengidentifikasian korban tergolong sulit sehingga hanya bisa dilakukan melalui identifikasi sekunder yaitu ciri fisik. Identifikasi tidak bisa dilakukan secara primer karena kulit korban sudah terkelupas sehingga tidak bisa diambil sidik jari dan catatan gigi.

"Kebiasaan dari kalangan masyarakat yang tidak pernah ke dokter gigi sehingga menyulitkan untuk pengidentifikasian sekunder fisik para korban," katanya

Sekunder fisik korban hanya bisa dilakukan melalui pengukuran tinggi badan dan pakaian yang dikenakan mereka sehingga pengidentifikasian memakan waktu lama.
(E013/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010