Jakarta, 29/10 (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) terus melakukan pemantauan terhadap musibah bencana gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta dan bencana tsunami di Pulau Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).

     Kepala Pusat Informasi dan Humas (Kapusformas) Kemenbudpar I Gusti Ngurah Putra melaporkan, dari informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkan hingga kini tidak ada wisatawan mancanegara (wisman) yang menjadi korban baik ketika terjadi bencana gunung Merapi maupun tsunami Mentawai, baru-baru ini.

     "Saat terjadi tsunami, ada sekitar 15 wisman yang berada di resort Makaronis yang terletak di teluk Pagai Selatan, Mentawai pusat terjadinya tsunami. Mereka diselamatkan oleh kapal surfing, yang sedang berada di depan resort sehingga tidak ada korban jiwa," kata I Gusti Ngurah Putra dalam keterangannya di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (28/10).

    I Gusti Ngurah Putra mengatakan, dari laporan seorang operator surfing di Mentawai menyebutkan ketika tsunami datang ada 2 kapal surfing berbendera asing Freedom dan Mydas yang sedang berada di depan resort Makaronis di teluk Pagai Selatan, Mentawai. Kedua kapal tersebut kemudian bertabrakan mengakibatkan kapal Mydas terbakar. Pada kejadian itu tidak ada korban jiwa, kecuali korban harta benda yang tidak sempat mereka selamatkan.

     Sementara itu musibah Merapi mengakibatkan kawasan wisata Kaliadem, Cangkringan, Sleman Bantul rusak parah, sedangkan kawasan wisata Kaliurang saat ini ditutup untuk sementara waktu. karena faktor keamanan. "Dari laporan di lapangan, hingga kini tidak ada wisman yang menjadi korban bencana gunung Merapi," kata Ngurah Putra.

     Seperti diketahui Pulau Mentawai merupakan destinasi wisata yang terkenal sebagai lokasi surfing kelas dunia, sedangkan gunung Merapi merupkan obyek wisisata yang memiliki daya tarik sebagai tracking and climbing vulcano mountain yang teraktif di dunia. Mentawai dan Merapi merupakan destinasi yang banyak diminati wisatawan minat khusus atau special interest.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ka. Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata





Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010