Artinya pergerakan ekonomi pada sektor-sektor ini lah yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lima sektor usaha yaitu industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan memberikan kontribusi 64,85 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada triwulan II-2021.

“Artinya pergerakan ekonomi pada sektor-sektor ini lah yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Margo merinci kelima sektor pendorong PDB pada triwulan II-2021 ini mengalami pertumbuhan positif yaitu sektor industri sebesar 6,58 persen, pertanian 0,38 persen, perdagangan 9,44 persen, konstruksi 4,42 persen, dan pertambangan 5,22 persen.

Untuk sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh 0,38 persen dipengaruhi oleh meningkatnya produksi perikanan budidaya dan produksi tangkap sehingga mampu tumbuh 9,69 persen.

Hal itu juga didukung oleh peternakan yang tumbuh 7,07 persen seiring meningkatnya produksi unggas akibat tingginya permintaan sedangkan tanaman hortikultura tumbuh 1,84 persen karena meningkatnya permintaan komoditas sayuran dan buah-buahan.

Selanjutnya untuk sektor lapangan usaha perdagangan yang tumbuh 9,44 persen didorong oleh adanya peningkatan sebesar 37,88 persen pada perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya seiring program relaksasi PPnBM.

Tak hanya lima sektor penunjang utama PDB triwulan II-2021 tersebut, seluruh sektor lapangan usaha juga mengalami pertumbuhan positif selama triwulan ini dengan yang paling tinggi adalah transportasi dan pergudangan mencapai 25,1 persen.

Pertumbuhan sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang sebesar 25,1 persen terjadi karena adanya peningkatan pergerakan penumpang pada semua moda transportasi umum serta bongkar muat ekspor dan impor.

Kemudian disusul oleh sektor lapangan usaha akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 21,58 persen meliputi 45,07 persen untuk penyediaan akomodasi serta 17,88 persen untuk penyediaan makanan dan minuman.

Pertumbuhan tersebut terjadi seiring adanya relaksasi kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat, peningkatan kunjungan wisatawan lokal, serta peningkatan tingkat hunian kamar hotel yang mencapai 38,55 persen.

Sementara untuk sektor lapangan usaha lainnya meliputi jasa kesehatan tumbuh 11,62 persen, jasa perusahaan 9,94 persen, administrasi pemerintahan 9,49 persen, dan pengadaan listrik dan gas 9,09 persen.

Selanjutnya sektor lapangan usaha jasa keuangan tumbuh sebesar 8,35 persen, infokom 6,87 persen, pengadaan air 5,78 persen, jasa pendidikan 5,72 persen, dan real estat 2,82 persen.

“Secara keseluruhan lapangan usaha tumbuh positif ini sejalan dengan perbaikan mobilitas masyarakat yang meningkatkan secara langsung sektor-sektor yang terkait dengan aktivitas masyarakat ini,” jelas Margo.

Sebagai informasi, BPS mencatat perekonomian Indonesia berhasil tumbuh positif mencapai 7,07 persen (yoy) pada triwulan II-2021.

Baca juga: Ekonomi RI tumbuh 7,07 persen dinilai sudah pada jalur yang tepat
Baca juga: Stafsus Presiden: Ekonomi positif di Q2 hasil kerja sama semua pihak
Baca juga: BPS catat ekonomi RI triwulan II-2021 tumbuh 7,07 persen

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021