Padang (ANTARA News) - Gempa 7,2 skala Richter diikuti tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (25/10), telah memicu meningkatnya aktivitas gunung api Talang (2.597 mdpl) di Kabupaten Solok, meski statusnya masih "Waspada".

Sejak 25 Oktober itu memang terjadi peningkatan aktivitas Gunung Talang, terutama aktivitas vulkanik dan tingkat kegempaan yang ditimbulkannya, kata pengamat gunung api Pos Pemantau Gunung Talang, Solok, Sumatera Barat, Darlifa Marjusi, Jumat.

Dari cacatan pos, menurut dia, sejak gempa tersebut hingga Jumat pukul 18.00 WIB telah terjadi 400 kali gempa akibat aktivitas Gunung Talang yang jauh meningkat dari sebelumnya.

Tujuh di antara gempa yang terjadi itu, dirasakan guncangannya oleh manusia dan tergolong gempa tektonik sedangkan yang tidak dirasakan disebut gempa vulkanik.

Warga di sekeliling Gunung Talang juga telah melihat kepulan asap kecoklatan dari puncak gunung.

Wajar jika ada terlihat asap kecoklatan tersebut karena aktivitas vulkanik gunung terjadi peningkatan, katanya.

Pihak pos pemantau kini meningkatkan pengawasan terhadap aktifitas Gunung Talang dan warga sekitar gunung dilarang melakukan kegiatan di kawasan puncak gunung, tambahnya. (H014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010