Bogor (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) MOh Jumhur Hidayat menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berduka cita atas meninggalnya enam orang TKI di Taiwan baru-baru ini.

"Menurut agama Islam, orang yang meninggal karena kecelakaan itu dikategorikan sebagai mati syahid dan akan dimasukkan oleh Allah SWT ke surganya yang abadi," ucap Jumhur saat menyambut kedatangan enam jenazah TKI di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu.

Jumhur melalui surat elektroniknya menyampaikan bahwa Presiden turut prihatin dan menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang menimpa enam TKI di Taiwan yang meninggal dunia saat sedang membangun jalan tol.

Menurut Jumhur, keenam orang TKI itu meninggal ketika sedang bertugas untuk membantu ekonomi keluarga mereka di kampung halamannya masing-masing.

"Mereka berjuang dengan penuh kemuliaan," katanya.

Kelima orang itu adalah Suprapto asal Grobogan, Riwanto asal Tegal, Sunaryo asal Brebes, Sutarji asal Rembang, dan Sirmanto yang merupakan adik kandung Sutarji, sedangkan satu jenazah Ali Mansur langsung diterbangkan ke Bandara Juanda, Surabaya.

Menurut Jumhur, sesuai dengan hukum yang berlaku di Taiwan, biaya kepulangan ke-6 orang TKI hingga penguburan ditangung oleh perusahaan yang mempekerjakannya sebesar 300 ribu dolar NT.

"Total yang akan diterima keluarga TKI nanti yaitu 1 juta NT atau setara dengan Rp270 juta ditambah dengan Rp76 juta," katanya. (*)

B009/J006/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010