Padang (ANTARA News) - Pengiriman relawan ke Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mulai Senin (1/11) diberhentikan, mengingat jumlah relwan yang ada di sana telah cukup banyak.

"Kita telah memutuskan untuk menghentikan pengiriman relawan ke Mentawai, dan kita hanya memperbolehkan relawan untuk mengawal pengiriman bantuan logistik serta obat-obatan," kata Kepalada Administrasi Pelabuhan (Adpel) II Teluk Bayur, Sematera Barat, Purnama Meliala, Senin.

Jumlah relawan yang telah berangkat dari pelabuhan yang ada di Kota Padang menuju Kebupaten Kepulauan Mentawai telah mencapai 1.500 orang. Belum lagi petugas SAR, petugas medis, serta dari meliter baik TNI AD, TNI AU, serta Polri yang juga mencapai 1.500 orang.

"Hingga kini jumlah tenaga kemanusiaan yang telah diberangkatkan ke Mentawai telah mencapai 3.000 orang, sedangkan yang warga yang membutuhkan bantuan hanya ratusan orang," katanya.

Berdasarkan hal tersebut mulai 1 November 2010 semua kapal yang akan diberangkatkan ke Mentawai adalah Kapal pengangkut logistik makanan, obat-obatan, serta tim medis.

Purnama mengatakan, jika para relawan terus diberangkatkan ke Mentawai justru nantinya bantuan logistik yang diberangkatkan dan diperuntukan bagi warga yang tertimpa bencana sebagian besar untuk keperluan relawan.

"Jumlah relawan dan petugas yang telah ada di Mentawai saat ini rasanya telah cukup untuk menangani korban yang masih dicari maupun yang dalam perawatan," tegasnya.

Saat ini data terakhir korban gempa 7,2 SR yang disertai tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai tercatat 427 orang meninggal dunia, 75 orang dinyatakan hilang, 325 mengalami luka berat, serta 173 orang luka ringan.

(ANT-205/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010