Gianyar (ANTARA News) - Raja Solo, Jawa Tengah, dan rombongan yang beranggotakan 20 orang akan menghadiri upacara "pelebon" atau ngaben Ida Dwagung Peliatan, Raja Puri Agung Peliatan IX, di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Selasa.

"Rombongan sudah berada di Bali sejak beberapa hari terakhir," kata ketua panitia kegiatan tersebut, Tjokorda Ariasa, di Ubud, Selasa.

Ia mengatakan, selain Raja Solo yang sudah memberikan kepastian akan menghadiri upacara Pitra Yadnya adalah Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan sejumlah pejabat penting di Bali.

Upacara pelebon skala besar itu akan berlangsung di kuburan setempat sejak Senin (1/11) siang dan hingga kini wisatawan mancanegara mulai berdatangan ke lokasi tersebut.

Wisatawan mancanegara yang sedang menikmati liburan di Bali itu akan menyaksikan prosesi pengabenan dengan menggunakan "bade", tempat mengusung jenazah bertingkat sebelas dengan tinggi 25,5 meter dan lembu setinggi 9,5 meter dipersiapkan sejak 1,5 bulan lalu.

Pelaksanaan prosesi tersebut melibatkan ribuan masyarakat Ubud untuk menggotong bade dari rumah duka ke kuburan yang berjarak sekitar satu kilometer.

"Bade" tersebut dilengkapi dengan "naga banda", salah satu kelengkapan ritual pengiring jenazah khusus untuk "pelebon" para Raja di Bali termasuk raja Peliatan IX Ida Dewa Agung.

Untuk mendukung kelancaran kegiatan tersebut sedikitnya dikerahkan 300 personil TNI dan polisi. Selain itu juga dibantu satuan polisi pamong praja (Satpol PP) kabupaten Gianyar dan petugas keamanan desa adat se kabupaten Gianyar.

Pengerahan personil paling banyak menurut Kapolsek Ubud, AKP I Gede Redestra ditempatkan di depan Puri Agung Ubud, karena di lokasi itu digelar upacara "memanah naga banda".

Di depan Puri Peliatan ditempatkan 100 personil sekaligus membuat pagar betis agar upacara tidak terganggu oleh luapan masyarakat maupun wisatawan yang ingin menyaksikan upacara pengabenan skala besar dan tergolong langka.

Hal itu dilakukan karena penonton diprediksi akan membludak, baik masyarakat Bali maupun wisatawan dalam dan luar negeri saat upacara "memanah naga banda", sekaligus pembakaran jenazah yang menggunakan bade.

Penutupan jalan sementara dilakukan untuk kelancaran kegiatan tersebut dan lalu lintas dialihkan ke jalan-jalan lain.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010