Lebak (ANTARA News) - Kerbau bule Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, meramaikan kontes ternak tingkat nasional yang berlangsung di lapangan Terminal Curug Rangkasbitung.

Rohman (55) seorang peternak warga Kadu Hauk, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Selasa, mengatakan, kerbau-kerbau bule ini asli peranakan lokal dan harganya mencapai puluhan juta rupiah.

Kelebihan kerbau bule ini, selain mudah merawat juga tubuhnya besar-besar, sehingga cukup menguntungkan bagi peternak tersebut.

Sebagian besar warga Kadu Hauk Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, banyak yang membudidayakan ternak kerbau bule.

Kerbau bule merupakan andalan penghasilan ekonomi warga setempat. Kerbau bule Menes itu sudah terkenal hingga ke luar Pulau Jawa, bahkan setiap bulan menjualnya hingga ke Sulawesi Selatan.

"Kami menjual kerbau bule mencapai Rp50 juta per ekor," katanya.

Menurut dia, kerbau bule yang ditampilkan pada kontes ternak tingkat nasional usianya antara dua sampai empat tahun dan mereka terdiri dari pejantan serta betina.

"Saya optimistis kerbau bule ini bisa meraih juara pada kontes ternak tingkat nasional itu," ujar Rohman.

Begitu pula, Jarta (45) seorang peternak kerbau warga Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, mengatakan, dirinya menampilkan kerbau-kerbau gunung dengan kondisi sehat dan tubuh besar.

Kerbau gunung tersebut merupakan asli peranakan lokal dan sangat menarik untuk ditampilkan pada kontes ternak tingkat nasional.

Selain lincah dan agresif juga kondisi tubuhnya sangat besar.

"Kami membawa kerbau gunung yakni pejantan dan betina dengan usia tiga tahun," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso, mengatakan, kontes ternak kerbau tingkat nasional diikuti dari sejumlah provinsi untuk mencari pembibitan pejantan dan betina.

Sedangkan, bagi juara kontes ternak kerbau akan diumumkan oleh Menteri Pertanian Suswono, Rabu (3/11).

"Dengan kontes itu untuk mendorong para peternak termotivasi untuk mengembangkan usaha ternak kerbau juga memenuhi swasembada daging," katanya.
(U.KR-MSR/ G001/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010