Jakarta (ANTARA News) - Media adalah ujung tombak pembentukan opini publik, sehingga perlu pemahaman mendasar tentang topiK yang diangkat, terutama di bidang ekonomi, ungkap Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Prof. Firmanzah, Ph.D, dalam sambutannya pada Workshop Ekonomi, "Econ One on One?, Selasa, di Jakarta.

"Dalam hal ini, pihak kampus selaku pelaku di bidang akademik merasa terpanggil untuk turut memberikan pemahaman, baik secara konsep maupun ilmu pengetahuan, kepada rekan-rekan wartawan," ujarnya.

Menurut dia, masalah ekonomi saat ini menjadi semakin rumit dibanding dua hingga tiga dekade terakhir.

Untuk itulah wartawan selayaknya memahami dasar-dasar ilmu ekonomi berikut perkembangannya, agar dapat menyampaikan berita yang tepat dan akurat, tambahnya.

"Workshop yang mengangkat tema Politik Penggunaan Anggaran ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang politik anggaran yang sehat, serta ekonomi macro ditilik dari perspektif keilmuan," ujar Wartawan Koran Jakarta, Sulistyo, yang bertindak sebagai moderator dalam kesempatan tersebut.

Hadir sebagai pembicara dalam workshop tersebut antara lain, Guru Besar FEUI sekaligus mantan Menko Perekonomian, Prof. Dr Dorodjatun Kuntjoro-Jakti serta sejumlah mahasiswa dari Kanopi FEUI.

Dalam presentasinya, Prof. Dorojatun menyoroti bahwa kebjakan di bidang ekonomi akan sama sekali baru, di mana tidak mudah mengambil fakta dan menerapkan pengeahuan dalam berita-berita ekonomi.

?Krisis keuangan global semakin bergejolak sejak tahun 1995, apapun pemicu krisis ini, pada akhirnya akan berimbas pada sektor keuangan. Indonesia yang telah berhasil lolos dari krisis Asia pada masa itu, dihadapkan pada tantangan baru, yakni krisis eurozone? ujarnya.

Ia juga menambahkan, neraca anggaran Amerika yang mengalami defisit dapat diatasi dengan terus mencetak mata uang dollar.

"Ketika tiga negara lain mengalami surplus anggaran, maka Amerika akan dapat mengatasi defisitnya. Ini karena dollar masih merupakan mata uang dunia" katanya menambahkan.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010