Magelang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pengungsi letusan Gunung Merapi untuk menaati semua imbauan yang disampaikan oleh jajaran pemerintah provinsi.

Permintaan itu disampaikan Presiden kepada ratusan pengungsi di Desa Tanjung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jateng Selasa, yang sebagian besar berasal dari kawasan rawan bahaya di Kaliurang.

"Saya berharap kepada Bapak Ibu Saudara-saudara sekalian agar betul-betul menaati, mengikuti, menjalankan apa yang disampaikan oleh pemerintah, Gubernur, Bupati, dan jajaran pemerintah lain," tutur Presiden.

Selain itu, Kepala Negara juga mengimbau para pengungsi agar juga mengikuti arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bertugas menjaga keselamatan dan keamanan selama masa tanggap darurat.

Dengan kondisi tempat pengungsian sementara yang amat pas-pasan, Presiden meminta para pengungsi untuk bersabar dan tidak kembali ke rumah masing-masing sebelum Gunung Merapi dinyatakan berstatus aman.

"Selama berada di tempat penampungan ini, namanya tempat penampungan sementara, tidak seperti di kediaman masing-masing, tentu saya berharap bisa bersabar sambil berdoa," tutur Presiden.

Para pengungsi yang berada di kompleks Puskemas Desa Tanjung sudah enam hari bertahan di penampungan sejak letusan Gunung Merapi yang pertama pekan lalu.

Salah satu pengungsi, Yasin, meski mengaku tercukupi kebutuhan hidupnya selama berada di pengungsian merasa sangat jenuh karena tidak memiliki kegiatan.

Satu-satunya harapan Yasin adalah segera pulang ke rumahnya di wilayah Kaliurang dan memulai kembali kehidupan normal.

Presiden didampingi Ani Yudhoyono dan rombongan antara lain Menko Kesejahteraan Rakyak Agung Laksono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, Menpora Andi Mallarangeng, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Panglima TNI Agus Suhartono, dan Kapolri Timur Pradopo singgah di Desa Tanjung untuk meninjau kondisi pengungsian dalam perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta.

Presiden beserta rombongan dari Jakarta mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang guna menghindari bahaya abu vulkanik dari Gunung Merapi.

Setibanya di Yogyakarta pada Selasa malam, Presiden dijadwalkan mendengarkan paparan penanganan bencana dari Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X.(*)
(T.D013/Z002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010