Gunung Kidul (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR Amien Rais menilai almarhum Sumpeno Putro Bupati Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang meninggal ketika baru menjabat 99 hari sebagai kepala daerah, merupakan intelektual yang peduli rakyat.

"Almarhum adalah pemimpin sekaligus intelektual yang mengedepankan rasionalitas, dan memiliki komitmen kuat untuk memperbaiki nasib rakyat dengan ilmu yang dimilikinya," katanya saat melayat almarhum Sumpeno Putro, di Wonosari, Gunung Kidul, Kamis.

Bupati ke-25 Gunung Kidul itu, meninggal dunia dalam usia 63 saat berada di Jakarta, Rabu malam, setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan reorientasi kepala daerah baru yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri di Pontianak, Kalimantan Barat.

Menurut Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul Aziz Shaleh, Sumpeno Putro meninggal dunia kata dokter karena kelelahan dan serangan jantung.

Amien Rais yang kenal dan dekat dengan almarhum sejak lama ketika sama-sama masih mengajar di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, juga menilai dedikasi Prof Dr Ir H Sumpeno Putro MSc selama menjadi dosen maupun ketika sudah menjabat bupati tidak perlu diragukan. "Almarhum telah mendedikasikan hidupnya untuk bangsa Indonesia dengan kemampuan intelektualnya," katanya.

Sumpeno Putro pernah menjadi dosen Fakultas Pertanian UGM, dan menurut pengakuan Amien, dirinya sering bertemu almarhumketika masih menjabat Direktur Jenderal Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran (PK2P) Departemen Kelautan dan Perikanan.

"Saya sudah kenal dengan almarhum Sumpeno Putro ketika dia masih mengajar di UGM, dan pertemuan semakin sering ketika dia akan mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Gunung Kidul," katanya.

Meninggalnya Sumpeno Putro, menurut Amien Rais yang merasa kehilangan bukan hanya masyarakat Gunung Kidul dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tetapi juga Bangsa Indonesia.

Salah satu prestasi menonjol yang dicapai Sumpeno Putro adalah ketika menjabat Dirjen PK2P Departemen Kelautan dan Perikanan, yakni keberhasilannya ikut melakukan lobi dan diplomasi dengan pemerintah Amerika Serikat, sehingga udang ekspor Indonesia lolos dari jeratan petisi antidumping pada akhir 2002.

Selama menjadi bupati, menurut Amien almarhum sangat disiplin dan memiliki motivasi tinggi untuk membawa Gunung Kidul "go internasional" melalui program-program makro yang dirancangnya.

Salah satu program yang dijadikan andalan untuk mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten ini adalah melalui program Pelabuhan Sadeng berbasis internasional dan memproduksi hasil bumi Gunung Kidul menjadi produk setengah jadi.

Amien Rais mengatakan di mata orang-orang terdekatnya, Sumpeno Putro merupakan pemimpin yang tidak membeda-bedakan orang dalam bergaul.

"Dia orangnya tidak memandang profesi dalam bergaul, serta tidak mengenal jarak dengan siapa pun terutama kepada rakyat Gunung Kidul," kata anggota Polres Gunung Kidul Brigadir Andri Purwanto, yang mengaku terkesan terhadap kepribadian Sumpeno Putro ketika ia melakukan pengawalan menjelang pelantikan bupati Gunung Kidul 28 Juli 2010.

Sumpeno Putro dilantik menjadi Bupati Gunung Kidul berpasangan dengan Wakil Bupati Badingah untuk periode 2010-2015. (ANT-160/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010