Magelang (ANTARA News) - Pemulihan pengunjung ke Candi Borobudur terutama wisatawan mancanegara, setelah bencana letusan Gunung Merapi membutuhkan waktu setahun, kata Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Pujo Suwarno.

"Meletusnya Gunung Merapi berpengaruh terhadap menurunnya jumlah pengunjung Candi Borobudur. Berdasarkan pengalaman dampak letusan Merapi 2006 pemulihan pengunjung membutuhkan waktu sekitar satu tahun," katanya di Magelang, Jumat.

Akibat letusan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut jumlah pengunjung Candi Borobudur turun sekitar 10 persen dari rata-rata pengunjung pada kondisi normal 2.500 orang perhari.

Ia mengatakan, ada beberapa biro perjalanan yang membatalkan kunjungannya ke Borobudur menyusul terjadinya letusan Merapi. Wisatawan mancanegara, biasanya telah merencanakan jauh hari untuk berkunjung ke Borobudur dan ketika terjadi bencana Merapi mereka mengalihkan tujuan ke objek wisata lain.

"Pascaletusan Merapi kami harus gencar kembali melakukan promosi. Namun, untuk bidang pariwisata hasil promosi itu tidak bisa langsung berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung, paling tidak setahun kemudian baru kelihatan," katanya.

Ia mengatakan, akibat semburan awan panas Gunung Merapi pada Rabu (3/11) batu candi kembali tertutup abu vulkanik. Hal yang sama juga terjadi sebelumnya, pada letusan pertama Selasa (26/10) dan pembersihan candi dari abu vulkanik baru selesai pada Senin (1/11).

Pujo mengatakan, pada Kamis (4/11) TWCB mengerahkan sekitar 125 karyawan untuk membersihkan candi, khusunya untuk tangga dan jalan masuk ke candi.

"Agar pembersihan cepat selesai akan mengerahkan 200 orang termasuk melibatkan warga di sekitar candi," katanya.

Selama proses pembersihan, katanya, kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur tetap dibuka, namun pengunjung hanya bisa naik hingga lantai dua, sedangkan lantai tiga hingga 10 untuk sementara ditutup.

"Hal ini kami lakukan agar pengunjung tetap nyaman di Borobudur dan petugas yang sedang membersihkan candi tidak terganggu," katanya.(*)
(U.H018/B/S016/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010