Yogyakarta (ANTARA News) - Belasan pengungsi bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berlindung di Stadion Maguwoharjo mengalami sesak napas dan pusing.

"Mereka mengalami shock akibat kejadian letusan Merapi pada Kamis (4/11) malam. Mereka mengalami gejala psikologis, panik dan kaget sekaligus, yang menyebabkan mereka sesak napas dan pusing," kata anggota tim medis Posko Kesehatan Stadion Maguwoharjo Candra Adi di Sleman, Jumat.

Chandra, yang berasal dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, mengatakan, belasan pengungsi yang sesak napas dan pusing itu sebagian besar berusia lanjut. Mereka telah ditangani dengan diberi bantuan pernapasan dan obat.

"Kami memberikan bantuan pernapasan dengan tabung oksigen hingga mereka bisa bernapas normal kembali dan memberikan obat-obatan jika ada keluhan pusing," katanya.

Ia mengatakan, jika mereka sudah normal selanjutnya akan ditempatkan di ruang observasi sesuai dengan desa masing-masing. Jika mereka telah pulih bisa diambil keluarganya.

Rasa panik kehilangan keluarga atau terpisah akibat proses evakuasi, menurut dia, berdampak pada kejiwaan mereka yang menyebabkan sesak napas dan pusing.

"Jika mereka sampai mengalami sesak napas berkelanjutan dan tidak dapat ditangani di tempat pengungsian ini, maka akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta untuk pengobatan lebih lanjut," katanya.
(B015*V001/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010