Surabaya (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya menyatakan hujan deras yang terjadi di Kota Surabaya dan hampir semua wilayah di Provinsi Jawa Timur bukan dampak dari meletusnya gunung Merapi, melainkan karena adanya tekanan udara rendah di Jatim.

"Meletusnya gunung Merapi tidak terlalu berpengaruh di Jatim, melainkan berpengaruh di Jateng," kata Prakirawan BMKG Juanda Surabaya, Ahmad Rofiul Huda, saat dihubungi ANTARA News melalui ponselnya, Minggu.

Menurut dia, hujan deras disertai petir dan badai yang terjadi hampir di seluruh daerah di Jatim baru-baru ini yang sebelumnya dikarenakan faktor musim kemarau basah (hujan yang terjadi di musim kemarau) atau musim pancaroba melainkan karena mulai bulan November sudah masuk musim penghujan.

Selain itu, lanjut dia, hujan tersebut diakibatkan oleh adanya tekanan udara rendah atau daerah konfergen (masa udara yang mempengaruhi terjadinya hujan) di wilayah Jatim.

"Untuk tiga hari mendatang, hujan masih akan berlangsung di Surabaya dan Jatim. Bahkan diperkirakan hujan akan sering terjadi mengingat bulan ini sudah memasuki musim penghujan," katanya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya mengimbau kepada seluruh warga di Jatim untuk terus mewaspadai adanya cuaca ekstrim berupa hujan deras yang disertai badai dan petir.

Adapun cuaca di Surabaya dan kebanyakan daerah di Jawa Timur pada Minggu (7/8) mulai pagi hingga malam masih berpeluang terjadinya hujan dengan intensitas ringan maupun rendah.

Skala kecepatan angin di Surabaya dan Jatim berkisar antara 5-25 km/jam, suhu udara 23-33 derajat celcius, kelembapan 62-96 persen dan jarak pandang 3-10 meter.

Informasi yang djimpun ANTARA menyebutkan hujan deras terjadi hampir semua wilayah di Kota Surabaya sejak Sabtu (6/11) hingga Minggu ini. Bahkan hujan deras tersebut mengakibatkan debit air di sungai Jagir Wonokromo meluap sehingga mengakibatkan di daerah sekitar sungai sempat terjadi banjir sesaat seperti halnya di Medokan Semampir.

Namun demikian, hujan sesaat tersebut tidak sampai mengganggu aktifitas atau rutinitas dari warga Surabaya.
(T.A052/A040/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010