Jakarta (ANTARA News) - Staf presiden untuk urusan luar negeri Teuku Faizasyah, Senin, menandaskan Presiden Amerika Serikat tetap berkunjung ke Indonesia tanggal 9 November esok, walau ada kekhawatiran abu vulkanik dari letusan gunung Merapi di Yogyakarta mengganggu kunjungan itu.

Beberapa maskapai penerbangan luar negeri tekag membatal penerbangan ke Jakarta karena mengkhawatirkan abu vulkanik gunung Merapi bisa mengganggu penerbangan.

"Hingga saat ini kami belum mendengar ada rencana pembatalan kedatangan Presiden Obama ke Indonesia," kata Teuku Faizasyah.

Dia mengatakan, Obama tetap mengunjungi Indonesia pada 9 dan 10 November 2010.

Dia akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Komprehensif Indonesia-AS, mengunjungi masjid Istiqlal di Jakarta Pusat, dan memberi kuliah umum di Universitas Indonesia.

Pengamanan kunjungan Presiden AS ini cukup ketat. Polda Metro Jaya mengerahkan 8.056 personel, ditambah 5.974 personel Polda Jawa Barat, 849 personel Polda Banten, dan 3.500 personel Polda Jawa Tengah untuk pengamanan Presiden AS tersebut.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Jumat lalu (5/11) telah bertolak dari Washington dan meninggalkan ibu kota AS itu selama 10 hari untuk berkunjung ke India, Indonesia, Korea Selatan dan Jepang.

India menjadi negara pertama yang disinggahinya, diikuti Indonesia, negara tempat ia menghabiskan sebagian masa kecilnya.

Dari Indonesia, Obama akan melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan dan Jepang, demi menghadiri KTT G20 di Seoul dan KTT APEC di Yokohama.

Menurut Gedung Putih, karena singkatnya kunjungan di Indonesia, Obama tidak akan menemui dengan teman-teman lamanya ataupun mengunjungi tempat-tempat di Jakarta yang sering ia datangi ketika ia masih kanak-kanak.

Obama tinggal di Jakarta ketika berumur 6 hingga 10 tahun, mengikuti ibunya Ann Dunham yang menikah dengan ayah tirinya, Lolo Soetoro. (*)

A051/D011/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010