Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menghasilkan sebanyak 47 persen dari produksi minyak kelapa sawit (palm oil) yang dihasilkan dari berbagai perkebunan kelapa sawit di seluruh dunia.

Menurut data lembaga independen internasional Oil World yang diterima di Jakarta, Senin, Indonesia menghasilkan 47 persen produksi minyak kelapa sawit dunia sehingga menjadi negara produsen nomor satu di dunia.

Setelah Indonesia, negara yang berada di posisi kedua adalah Malaysia dengan produksi sebanyak 39 persen minyak kelapa sawit global.

Negara lainnya yang juga banyak memproduksi kelapa sawit termasuk Nigeria, Thailand, Kolombia, Ekuador, Papua Nugini, Pantai Gading, dan Brazil.

Data Oil World juga menyebutkan, sekitar tiga perempat dari seluruh produksi minyak kelapa sawit itu ditujukan sebagai komoditas ekspor.

Pada 2010, produksi kelapa sawit global diperkirakan mencapai 46 juta ton dengan total area yang digunakan untuk menanam kelapa sawit di seluruh di dunia diperkirakan capai 12 juta hektar, sebagian besar berlokasi di Indonesia dan Malaysia.

Oil World juga memaparkan bahwa minyak kelapa sawit kini telah menjadi minyak nabati dunia paling penting.

Di antara seluruh jenis produksi minyak nabati, kelapa sawit berada di posisi teratas (30 persen), yang diikuti kedelai (29 persen), biji rape (14 persen), bunga matahari (8 persen), dan lainnya (19 persen).

Hingga pertengahan 2010, perkebunan kelapa sawit yang memperoleh sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) berlokasi di lima daerah, yaitu Semenanjung Malaysia, Sabah (Malaysia), Sumatera (Indonesia), Kalimantan (Indonesia), dan Papua Nugini.

Sementara perkebunan kelapa sawit yang berada di Afrika kini sedang dikaji oleh RSPO.

RSPO merupakan sebuah inisiatif yang dibuat oleh beragam pemangku kepentingan yang ingin mempromosikan produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan di seluruh dunia.

Organisasi tersebut meliputi lebih dari 450 anggota termasuk perusahaan kebun kelapa sawit, perusahaan penyuling minyak, perusahaan manufaktur bahan konsumsi, retailer, investor, serta LSM sosial dan lingkungan.

RSPO itu sendiri dimulai pada 2003 sebagai kerja sama informal antara Aarhus United UK Ltd, WWF (World Wildlife Fund), Golden Hope Plantations Berhad, Migros, the Malaysian Palm Oil Association, Sainsbury, dan Unilever.

Pada 2004, RSPO secara legal diregistrasi di Swiss dan kantornya terletak di Kuala Lumpur (Malaysia) dan Jakarta (Indonesia).

Sedangkan Pertemuan RSPO ke-8 akan digelar di Jakarta, 9 - 11 November 2010, yang rencananya akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pertanian Suswono.
(T.M040/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010